Nasional

Kata Prof Quraish Shihab soal Tuduhan Maulid Nabi Bid’ah

Sen, 19 November 2018 | 17:30 WIB

Jakarta, NU Online
Pakar tafsir Indonesia Prof Quraish Shihab membetulkan bahwa ada pendapat yang menyebut kalau Maulid Nabi itu bid’ah, disamping pendapat lain yang memperbolehkan Maulid Nabi. Namun demikian, kedua pendapat tersebut bisa dipertemukan.

“Kalau kita berkata bahwa Maulid itu adalah ibadah murni, maka perayaan Maulid bukan ibadah murni karena Nabi tidak menganjurkan dalam bentuk ibadah murni,” jelas Prof Quraish dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube Mata Najwa, Senin (19/11).

Akan tetapi, lanjutnya, orang yang merayakan Maulid Nabi mendapatkan pahala atas usahanya memperingati dan memperkenalkan Nabi Muhammad saw. Memang, inti dari perayaan Maulid Nabi adalah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad saw. sementara kenal adalah pintu untuk mencintai. Sehingga dengan mengenal Nabi Muhammad saw., diharapkan timbul rasa cinta kepadanya.

“Jangankan membicarakan tentang kehebatan Nabi, tentang ajaran Nabi. Maaf-maaf, hubungan mesra antara suami istri itu dapat pahala. Apalagi ini (Maulid Nabi),” tegasnya.

Menurut Prof Quraish, Nabi Muhammad saw. sendiri juga bersyukur atas hari kelahirannya. Cara Nabi Muhammad saw. mensyukuri hari kelahirannya adalah dengan berpuasa pada setiap hari Senin. 

“Dalam Shahih Muslim ditanya Nabi ‘kenapa Nabi berpuasa pada hari Senin?’ Beliau menjawab ‘itulah dimana hari aku lahir,” kata Prof Quraish.

Prof Quraish menambahkan, Maulid Nabi dirayakan dengan cara yang meriah baru pada zaman Dinasti Abbasiyah. Khususnya pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah. 

“Dia (Al-Hakim Billah) merayakan Maulid (Nabi) dengan keluar bersama permaisurinya. Dengan pakaian yang indah,” ujarnya. (Muchlishon)