Jakarta, NU Online
Dibalut peci, baju koko berwarna putih, dan sarung, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari, Selasa (18/12) yang terletak bersebalahan dengan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan bahwa museum yang berdiri megah dengan seni arsitektur tinggi ini merupakan ruang pengetahuan sejarah Islam di Nusantara. Ia menekankan siapa saja yang ingin mengetahui bagaimana Islam masuk ke Nusantara bisa berkunjung ke museum tersebut.
“Ingin tahu bagaimana Islam masuk ke berbagai daerah di Nusantara? Datanglah ke Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di Jombang, Jawa Timur. Kemarin, saya meresmikan museum yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Tebuireng, pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 1899 ini,” kata Jokowi dikutip NU Online, Rabu (19/12) dari instagramnya.
Dia menjelaskan, museum di atas lahan seluas lima hektare tersebut memajang koleksi benda bersejarah yang terkait dengan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia serta karya-karya para ulama.
“Museum ini mengingatkan kita bahwa Islam masuk ke Nusantara dengan proses yang sangat damai: dengan dialog, dengan menggunakan media budaya lokal, seperti syair, wayang, gurindam, kasidah, dan lain-lain,” jelasnya.
Khazanah museum ini, sambung Jokowi, juga mengingatkan masyarakat akan kejayaan kerajaan-kerajaan Islam dari Aceh sampai Maluku yang akhirnya turut mengantarkan Indonesia pada kemajuan bangsa di masa kini.
Dan dari sumber yang sama, lanjutnya, masyarakat diingatkan bahwa Indonesia yang kita miliki sekarang dengan bentuk NKRI yang berlandaskan ideologi Pancasila, sejatinya turut dibentuk oleh para ulama, santri, umat Islam, bersama-sama dengan elemen bangsa Indonesia lainnya.
Seperti yang dijelaskan Kiai Salahuddin Wahid, kata Jokowi, di dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari ini terdapat paparan yang menjelaskan proses bagaimana kelompok-kelompok Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Partai Syarikat Islam Indonesia menerima Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Tebuireng yang terus melanjutkan perjuangan KH Hasyim Asy'ari menjaga Indonesia,” tandas Presiden.
Sebelumnya, nama kakek KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga Pahlawan Nasional tersebut diabadikan menjadi nama masjid raya di Ibu Kota Provinsi DKI Jakarta, Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari.
Masjid tersebut juga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (14/4/2017) lalu. Masjid ini merupakan masjid raya di Jakarta yang ide pembangunannya dimunculkan oleh Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. (Fathoni)