Jepara, NU Online
PCNU Kabupaten Jepara memperingati Hari Lahir (Harlah) NU ke-91 pada penanggalan Hijriyah dengan menggelar Karnaval Lintas Etnis dan Budaya berlangsung di alun-alun Jepara, Selasa (27/5) pagi.
<>
Pawai yang diikuti pelajar dari (TK, Madin, MTs, MA sederajat), Banom NU, TNI dan lintas Budaya tersebut dimulai dari Alun-alun-Jl Kartini-Jl Pemuda-Jl A Sahid-Jl Imam Bonjol-Jl Brigjen Katamso dan kembali ke alun-alun.
Ribuan pelajar tersebut diantaranya menampilkan rebana, drum band, miniature tradisi, bergaya ala kiai, walisongo dan masih banyak lagi.
Karnaval kian menarik dengan ikutnya beberapa lintas etnis: Sekeha Gong Kebyar dan Musik Balai Ganjur Pemuda Hindu Semarang, Barongsai Setya Darma Kelenteng Hok Hin Bio Kudus dan Toa Koji, musik Tionghoa dari Kelenteng Besar Tai Kaksi Kelenteng Sebandara dan Yayasan Pusaka Semarang.
Ketua Lesbumi NU Jepara, M Nuh Thobroni menyatakan selama masih ada NU masih ada NKRI. Selama masih ada NKRI masih ada Nusantara. Selama masih ada Nusantara masih ada toleransi antar umat beragama.“NU merupakan organisasi yang bisa menerima dan menghargai perbedaan,” jelas Thobroni.
Hal senada dikemukakan ketua panitia, H Mustaqim Umar. Dengan harlah NU merupakan semangat untuk warga NU. Hadirnya kelompok non muslim untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu, KH Asyhari Syamsuri, Ketua PCNU Jepara mengungkapkan melalui kegiatan pihaknya berharap warga NU selalu ingat pada hari lahir organisasinya.
Disamping itu, NU lanjut Kiai Asyhari merupakan ormas yang nguri-nguri keutuhan NKRI. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua