Kang Said: Penyebutan Perang Suci adalah Kesalahan Sejarah
NU Online · Selasa, 15 Mei 2012 | 05:03 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menyebut adanya kesalahan sejarah dalam penyebutan perang suci yang menjadi istilah populer di dunia. Peperangan dinilai sebagai kondisi yang merugikan, dan NU telah menegaskan siap menjaga perdamaian dunia dari kemungkinan terjadinya perang. <>
"Jangan pernah ada lagi penggunaan istilah perang suci, holy war, harb al-muqoddasah. Perang tetaplah kotor, saling bunuh dan akan mengakibatkan kerugian. Istilah perang suci itu kesalahan sejarah," tegas Kiai Said di Jakarta, Selasa (15/5).
Pernyataan yang sama juga disampaikannya di hadapan sekitar 300 Nahdliyin diPondok Pesantren Darul Falah, Kabupaten Cihampelas, Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (14/5), bersamaan dengan dilaksanakannya kunjungan kerja PBNU ke Pengurus Wilayah dan Cabang NU se Jawa Barat.
Sebagai Ormas yang memproklamirkan sikap moderat, NU siap menjaga perdamaian dunia. Ini juga sebagai wujud pelaksanaan 3 cita-cita pendirian NU oleh KH Hasyim 'Asyari, yaitu Ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah dan Insaniyah.
"Kesiapan menjaga perdamaian dunia adalah perjuwudan dari Ukhuwah Insaniyah yang menjadi salah satu cita-cita Mbah Hasyim saat mendirikan NU dulu," lanjut Kang Said, demikian Kiai Said disapa dalam kesehariannya.
Untuk bisa menjalankan kesiapan menjaga perdamaian dunia dari kemungkinan terjadinya peperangan, tambah Kang Said, NU harus terlebih dahulu menuntaskan tugas melaksanakan Ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah.
"Ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah sekarang sedang kita galakkan dan akan terus ditingkatkan. Sebagai kelanjutannya, kita akan bisa berikan sumbangsih yang besar ke dunia melalui Ukhuwah Insaniyah, dengan menjaga perdamaian dunia," tuntas Kang Said.
Penulis: Emha Nabil Haroen
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua