Kaleidoskop 2019: Duta Arab Saudi Dua Kali ke PBNU
NU Online · Selasa, 31 Desember 2019 | 11:28 WIB
Dalam sebuah twittnya, Osamah menulis bahwa pembakar bendera yang disebut tauhid, padahal menurut Banser HTI, merupakan organisasi sesat (munharifah). NU pun bereaksi dengan membantahnya. Belakangan, Duta Besar tersebut menghapus twittnya, dan entah kenapa kemudian duta diganti. Untuk sementara diemban Yahya al-Qahthani.
Awal Januari 2019, Pelaksana tugas (Plt) Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia itu berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Kamis (3/1). Rombongan mereka ditemui langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan sejumlah pengurus. Pertemuan tersebut mencairkan suasana yang sempat memanas antara NU dengan Duta Besar Osamah Muhammad Al-Suaibi. Pada kesempatan itu, PBNU menyatakan bahwa kasus twit Osamah Muhammad al-Suaibi telah selesai. Tidak perlu dipermasalahkan lagi.
Beberapa bulan kemudian, Duta Besar Arab Saudi aberganti dengan yang baru. Namanya, Esam A. Abid Althagafi bertamu ke Gedung PBNU Selasa (2/7). Ia diterima Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan beberapa pengurus syuriyah dan tanfidziyah. Kiai Said menyambutnya dengan lebih hangat lagi, tanda tidak ada hal yang dipersoalkan.
“Hari ini, PBNU kedatangan tamu mulia. Beliau adalah diplomat ulung, diplomat senior yang langsung mendapat amanah dari Raja Salman Abdul Aziz agar memperkuat, meningkatkan hubungan Indonesia Saudi terkait kerja sama haji dan umrah, hubungan dagang, budaya, sosial. Mudah-mudahan Indonesia mendapat berkah dan kami sangat bangga gembira karena dubes Arab Saudi yang baru ini yang sangat terbuka, intelek, dan berpandangan sama dengan NU yaitu sama-sama berpandangan Islam washatiyah (moderat), itu akan jadi titik keberangkatan kita,” kata Kiai Said kepada awak media selepas pertemuan tersebut.
Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
5
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
6
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
Terkini
Lihat Semua