Kaderisasi NU di Sekolah Mesti Adaptasi dengan Kurikulum Baru
NU Online · Kamis, 9 Januari 2014 | 00:44 WIB
Rembang, NU Online
Pengembangan kader Nahdlatul Ulama harus dimulai sedini mungkin melalui jaringan Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajarr Putri NU (IPPNU). Demikian disampaikan Katib Syuriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang juga akrab disapa Gus Yahya.
<>
“Kalau kita tidak melakukan itu maka kita sebagai kader NU dalam menegakkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah akan dianggap gagal,” katanya saat menerima kedatangan sejumlah pengurus dan kader NU setempat, Senin (7/1) malam, di Rembang, Jawa Tengah.
Gus Yahya menyebut penerapan Kurikulum 2013 yang kian memadatkan pelajaran dan kegiatan siswa sekolah dasar akan menyita waktu generasi NU di sekolah dan madrasah. Akibatnya, masa-masa kaderisasi sedikit mendapat hambatan.
Karena itu, berbagai upaya perlu dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang ada. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlotul Tholibien Leteh Rembang itu juga menjelaskan, sebetulnya NU sudah panen kader intelektual sejak tahun 1990 yang lalu.
“Dalam hal perubahan dan adaptasi kurikulum dua ribu tiga belas, kita seharusnya sudah siap untuk menghadapinya,” pintanya.
Gus Yahya juga menyinggung soal pentingnya konsolidasi di tubuh NU guna meningkatkan peran tak hanya dalam hal menyiapkan generasi di masa mendatang, tapi juga mengawal sumber daya alam negeri ini yang amat kaya agar maslahat bagi orang banyak.
“Jika sumber minyak yang ada dinegeri ini lima belas tahun lagi akan habis dan Arab Saudi dua puluh lima tahun juga akan habis, maka kita masih ada sumber energi yang bisa di kelola, seperti batu bara, gas, uranium yang masih bisa digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir,” paparnya.
Menurut dia, jika dikelola dengan baik, bangsa kita akan menjadi negara yang paling makmur, dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. “Maka ke depan kader NU harus berani tampil terdepan dalam mengemban amanah Nahdlatul Ulama menjaga NKRI,” pungkasnya. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua