Kader NU Luncurkan Karya tentang Metodologi Kritik Tafsir
NU Online Ā· Selasa, 9 Juni 2015 | 01:04 WIB
Jakarta, NU Online
Satu lagi, karya kader muda NU, M. Ulinnuha Husnan, yang bertajuk āRekonstruksi Metodologi Kritik Tafsirā akan dibedah dan diluncurkan pada Selasa (9/6) hari ini. Hasil disertasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini akan dikritisi oleh Dr. Mukhlis M. Hanafi, MA., Ketua Lajnah Pentashihan Al-Qurāan Kemenag RI yang juga Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qurāan (PSQ) Jakarta dan Dr. Abdul Moqsith Ghozali, MA., kiai muda NU.<>
Bedah buku terbitan Azzamedia Jakarta ini diadakan di Pesantren Bayt Al-Qurāan PSQ, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pada Selasa (9/6) mulai pukul 09.30 WIB.
Menurut Mukhlis, buku ini merupakan karya pertama di Indonesia dalam ranah kritisisme penafsiran Al-Qurāan. Jika dalam disiplin hadis sudah sejak lama dikenal metode kritik sanad dan matan, maka dalam disiplin ilmu tafsir belum ditemukan metode yang sama. Karena itu, karya ini layak untuk dikaji dan diapresiasi.
āIni adalah karya pertama dalam bidang kajian Al-Qurāan. Dalam disiplin ilmu hadis, sudah sejak lama dikenal metode kritik sanad dan matan, sementara dalam tafsir belum dikenal tradisi dan metode yang sama. Karena itu, kehadiran buku ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat akademik sebagai bahan pengembangan metode kritik tafsir,āujar Mukhlis yang jugaDirektur Eksekutif PSQ.
Hal senada juga diungkap Moqsith. Menurutnya, buku ini cukup bagus, kaya materi sekaligus referensi. āKarena itu, saya berharap buku ini kelak akan menjadi referensi monumental di bidang kritik tafsir Al-Qurāan,āharapnya.
Penulis buku Ulinnuha Husnan mengatakan, bukunya merupakan karya akademik yang sudah melalui proses kajian dan perenungan panjang dan mendalam. Dikatakan dosen tafsir IIQ Jakarta ini bahwa, penelitian dan pengayaan materi bukunya, tidak saja dilakukan dengan para pakar dan guru besar di Indonesia, tapi juga di Mesir, Maroko dan Tunisia.
āKendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Karena itu saya berharap pada forum bedah buku ini mendapat masukan dan kritik konstruktif dari para narasumber dan audiens, demi perbaikan dan pengayaan materi menjelang proses republishing di Desember akhir tahun ini,ā kata Asdir Pascasarjana STAINU Jakarta yang juga Pengurus Masyarakat Al-Qurāan Nusantara (MQN)-PSQ. (Red: Anam)
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
5
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
6
Kick Off Jalantara, Rais Aam PBNU Pimpin Pembacaan Kitab Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
Terkini
Lihat Semua