Nasional

Kader IPPNU Korban Bom Kampung Melayu Masih Dirawat di RS

NU Online  ·  Sabtu, 27 Mei 2017 | 09:46 WIB

Jakarta, NU Online
Teror bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta timur, Rabu malam (24/5) lalu menyebabkan tiga anggota polisi meninggal dunia dan 6 polisi luka-luka. Selain itu juga terdapat 5 warga sipil menjadi korban luka, salah satunya Susi Afitriyani yang merupakan aktivis Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Brebes.

Korban yang akrab disapa Pipit adalah warga Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Brebes, Jawa Tengah. Pipit merupakan mahasiswi yang tengah menimba ilmu di Universitas Azzahra Jakarta. Hingga kini ia masih menjalani perawatan intensif di RS Budhi Asih Kramatjati, Kota Jakarta Timur.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Puti Hasni beserta rombongannya membesuk Susi Afitriyani di rumah sakit itu, Sabtu (27/5). Puti didampingi Bendahara Umum Ainun Nikmah melihat secara langsung kondisi korban.

"Korban merupakan kader IPPNU asal Brebes yang pernah menjabat sebagai ketua komisariat MTs, ketua ranting , dan sempat menjadi pengurus Pimpinan Cabang IPPNU Brebes," jelas Ainun saat ditemui usai menjenguk korban.

Menurut Ain, sapaan akrab Bendahara Umum PP IPPNU itu, Pipit mengalami patah tulang di lengan bagian kiri karena hempasan ledakan. Korban mendapat jahitan di punggung karena luka serpihan dan luka-luka di kaki. "Korban terkena ledakan pertama.  Lalu berlari ke polisi untuk minta pertolongan sebelum adanya ledakan kedua," tutur Ain

Selain itu Puti juga menyampaikan bela sungkawa dan memberikan semangat untuk Pipit dan keluarganya.

"Saya mengutuk keras peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu beberapa hari yang lalu. Apa pun motifnya, teror tidak sesuai dengan ajaran agama mana pun," kata Puti usai menjenguk Pipit.

“IPPNU mendesak polisi dan aparat hukum mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban," ujarnya

Puti juga mengajak semua elemen masyarakat turut waspada sedini mungkin terhadap potensi terorisme di lingkungan masing-masing. Ia juga meminta pemerintah semakin aktif menggencarkan pendekatan lembut dalam menangkal radikalisme dan ekstremisme dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat.

Mengenai hal tersebut, Puti menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus dan kader IPPNU di mana pun berada agar selalu mendakwahkan Islam Rahmatan lil 'aalamiin, mengajak semua masyarakat untuk selalu merawat kebinekaan, dan menghormati setiap perbedaan, serta berkampanye perdamaian tanpa lelah. (Anty Husnawati/Mahbib)