Nasional

Kader IPNU Malang Buat Aplikasi Bahan Ajar Digital

Kam, 26 Desember 2019 | 10:00 WIB

Kader IPNU Malang Buat Aplikasi Bahan Ajar Digital

Ahya Mujahidin menunjukkan aplikasi buatannya yang dipamerkan pada Youth Fair 2019 di Smesco Convention Center, Pancoran, Jakarta, Rabu (25/12). (NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online
Akhir-akhir ini masyarakat sudah begitu terbiasa dengan alat-alat komunikasi elektronik berupa gawai. Bahkan, beberapa di antaranya cenderung kecanduan atau memang karena tuntutan pekerjaan dan zaman sehingga tidak dapat melepaskan diri darinya.

Merespons hal tersebut, kader Pimpinan Komisariat Perguran Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Universitas Negeri Malang Ahya Mujahidin membuat aplikasi bahan ajar bagi para pelajar.

“Fakta di lapangan fenomena pelajar tidak bisa lepas dari androidnya sehingga perlu ada pendekatan baru, sehingga kami membuat inovasi kecil-kecilan bagaimana buku cetak itu terintegrasi dengan android,” ujar Ahya saat ditemui NU Online di standnya pada Youth Fair 2019 di Smesco Convention Center, Rabu (25/12).

Bahan ajar berupa buku hanya menyediakan visualisasi gambar saja, yang terkadang juga hitam putih warnanya sehingga tidak membuat para siswa tertarik. Aplikasi yang dibuatnya ini selain menghadirkan teks yang sederhana, juga menampilkan visualisasi gerak berupa video dan lengkap dengan audionya.

“Kami membuat media ini tidak hanya visual, tetapi audio visual. Kalau dalam buku biasa kan hanya teks saja dan hitam putih saja. Kami berusaha menampilkan warna warni dengan visualnya dan audionya juga,” ujar santri Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur itu.

Ia menyambut baik pemerintah yang tengah fokus meningkatkan literasi digital para pelajar dengan menghadirkan aplikasi karyanya bersama rekan-rekannya. 

“Sekarang lagi pemerintah menggerakkan literasi digital itu bagaimana siswa Indonesia sudah terbiasa dengan barang-barang digital, salah satunya juga di bahan ajar yang digunakan,” katanya.

Sejak Agustus 2019 lalu, ia bersama rekan-rekan setimnya sudah membuat tiga aplikasi bahan ajar Biologi mengingat latar belakangnya sebagai mahasiswa pascasarjana pendidikan biologi. Meskipun demikian, aplikasi yang telah dibuatnya tersebut sifatnya masih terbatas mengingat belum dipasarkan melalui Playstore. Ia berharap tahun depan aplikasinya dapat diakses oleh khalayak umum. 

“Insyaallah tahun 2020 kami akan fokuskan dulu dan diluncurkan di Playstore,” ujarnya.

Bersama timnya, ia membuat jasa pembuatan media pembelajaran berbasis aplikasi. Ke depan selain mengembangkan berbagai karyanya, ia juga akan membuat aplikasi-aplikasi pembelajaran sesuai permintaan pelanggan.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Muchlishon