Jakarta, NU Online
Peserta Pelatihan Kader Dai Nahdlatul Ulama yang dimotori oleh Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) bersemangat untuk memperluas jaringan dakwah. Pelajaran yang diterima selama mengikuti pelatihan telah dikembangkan ke jamaah lain untuk dapat disebarluaskan lagi.<>
Menurut Ketua PP LDNU KH Zakky Mubarak, Rabu (13/6), antusiasme ini merupakan tujuan dari program dakwah “sistem sel” yang dikembangkan LDNU. Peserta yang mengikuti pelatihan akan menularkannya kembali kepada jamaah lain, hingga terjadi kesinambungan dakwah secara berantai dari jamaah ke jamaah tanpa putus.
Zakky menilai, strategi semacam ini cukup efektif dan memudahkan dalam penyebarluasan syi’ar Islam yang baik. Kenyataan ini terbukti dari merembetnya materi dakwah dengan cepat dari gedung PBNU kepada jamaah di tingkat akar rumput.
“Dalam pelatihan kita kasih tulisan, misalnya, mengenai pegangan Ahlussunnah Wal Jamaah dalam mengembangkan akidah. Nah, mereka akan sebarkan lagi ke beberapa (majelis) ta’lim lain. Jadi cepat,” ujarnya.
Pelatihan Kader Dai NU merupakan program pengembangan dakwah LDNU yang dilaksanakan selama tiga bulan. Kegiatan yang diikuti oleh 71 orang ini lebih banyak menggunakan pola pembinaan praktik ketimbang teori dakwah. Pesertanya berasal dari berbagai latar belakang, seperti pengasuh pesantren, imam masjid, alumni perguruan tinggi, dokter, dan lainnya.
“Di pelatihan ini mereka bicara satu persatu selama 7-10 menit, kemudian kita evaluasi. Mereka berkali-kali di mimbar kita, sehingga mereka jadi terbiasa. Adapun kekurangan-kekurangan selalu kita perbaiki,” tambah doktor asal Cirebon ini.
Selain di kelas pengkaderan, peserta juga diberi kesempatan bertausiyah secara singkat dalam acara pengajian dan istighasah bulanan yang diselenggarakan LDNU. Dalam kesempatan itu, mereka juga dibekali wawasan keaswajaan sebagai modal mereka ketika terjun ke masyarakat.
“Semua yang sudah kita kader itu kita bekali pemahaman tentang Ahlussunnah Wal Jamaah, sehingga mereka ketika terjun di masyarakat punya pedoman yang kuat untuk berdiskusi dengan kelompok lain, tentu dengan cara sebijaksana mungkin,” tutupnya.
Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua