Nasional

Jusuf Kalla Ceramah Maulid Nabi di Desa

Rab, 15 Januari 2014 | 15:11 WIB

Sragen, NU Online
Musytasar PBNU, HM Jusuf Kalla (JK) mengisi ceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1436 H di Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Selasa (14/1) siang. Peringatan tersebut bersamaan dengan peresmian Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan Pondok Pesantren Al-Ma'ruf itu.
<>
JK mengatakan umat Islam harus menguasai ilmu pengetahuan. Dengan ilmu itu akan menciptakan teknologi yang lebih baik dan mensejahterakan umat. Ketika masyarakatnya sejahtera, maka masjid-masjid dan anak-anak yatim pun ikut sejahtera.

“Tapi apa sumbernya, yakni pendidikan. Tanpa pendidikan, ilmu dan kemajuan sulit dicapai," tambah mantan wakil presiden tersebut.

Ketua Umum DMI ini menyatakan bahwa sekolah dan pesantren serta universitas adalah sumber pendidikan yang sangat penting bagi umat. Karena itu adalah tugas kita semua untuk memajukannya.

Mengapa ilmu penting, tanya JK, karena ilmu dapat mendekatkan diri kita kepada  Allah, apabila ilmu kita bertambah, maka semua akan semakin mengetahui kebesaran Allah.

Selain itu, suatu negara bisa maju karena ilmu, pengetahuan dan teknologinya. Karena itu MAK  dan Pesantren Al-Maruf khusunya dan sekolah lain pada umumnya, nantinya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar untuk mendorong kemajuan mereka.

"Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dijalankan, artinya ilmu itu dilaksanakan dan diusahakan!" tegas JK di hadapan ribuan jamaah yang hadir.

Karena itu, umat harus memahami bahwa aplikasi ilmulah yang lebih penting. Sebab ilmu yang dijalankanlah yang akan menjadi amal jariyah bagi umat. Baginya, itulah ajaran Nabi yang perlu kita tiru: bahwa ilmu yang berguna dan bermanfaat untuk kesejahteraan umatlah yang pahalanya tak henti-henti.

Kemudian, JK memberikan contoh bahwa Rasulullah dulu pernah menjadi saudagar besar yang itu tidak banyak dibahas oleh ustadz-unstadz. Itu adalah wujud dari ilmu beliau yang bermanfaat bagi kesejahteraan, dirinya dan orang lain.

Terakhir JK berpesan bahwa umat jangan hanya berdoa saja lalu berhenti, doa bisa dicapai jika kita laksanakan dan upayakan. Nabi Muhammad berhasil menjadi saudagar dan pemuka agama yang berhasil karena kerja keras.

"Jadi ketika kita berdoa rabbana atina fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah, kita benar-benar ingin kebaikan di dunia dan di akhirat. Bukan akhirat saja. Karena itu di dunia ini kita juga harus sungguh-sungguh dan bekerja keras," pesan JK.

JK mengatakan bahwa umat Islam harus sejahtera di dunia ini. Sebab kalau tidak sejahtera, siapa yang akan membangun mushalla, masjid dan menyantuni anak yatim. Sekaligus, kesejahteraan umat akan berdampak pada naiknya jumlah zakat, yang selama ini masih kurang. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)