Jual Kalung dan Cincin untuk Mendirikan Klinik Bersalin
NU Online · Sabtu, 2 November 2013 | 08:35 WIB
Jakarta, NU Online
Yayasan Kesejahteraan Muslimat Nahdlatul Ulama (YKMNU) memperingati hari lahir (Harlah) ke-50 tahun di Jakarta, Sabtu (2/11). YKMNU yang menjalankan tugas Muslimat NU di bidang kesehatan, sosial ini telah mempunyai 82 rumah sakit dan klinik, serta 102 panti asuhan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.<>
Ketua YKMNU Pusat Hj Farida Salahuddin Wahid mengatakan, yayasan yang berdiri pada 11 Juni 1963 bisa eksis sampai saat ini berkat perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu, terutama para pendiri.
“50 tahun tentu bukan usia yang pendek. Para pendahulu telah sukses menjalankan kepemimpinan dan menyiapkan para kader penerus sehingga tujuan YKMNU dalam mengusahakan kesejahteraan Muslimat NU pada khususnya dan wanita Indonesia pada umumnya dapat terus dilanjutkan,” katanya saat memberikan sambutan.
YKMNU didirikan oleh 5 tokoh Muslimat NU yakni Hj Sholihah A. Wahid Hasyim, Hj Siti Sholihah Saifuddin Zuhri, Hj Sutarijah Rahmat Mulyomiseno, Hj Madilah Himpuni Suparman dan Hj Aisyah Hamid Baidlowi.
Saat ini, seperti disampaikan Hj Farida Salahuddin, YKMNU memiliki Wilayah Kerja I sebanyak 21 Propinsi dan Wilayah Kerja II sebanyak 100 Kabupaten/Kota.
Salah seorang pendiri YKMNU, Hj Aisyah Hamid Baidlawi mengatakan, YPMNU didirikan sebagai bentuk ekspresi dari kaum ibu untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Pada saat itu kesejahteraan masyarakat belum betul-betul belum terwujud, sementara pemerintah sendiri belum mampu mewujudkan kesejahteraan secara merata.
“Penggunaan bentuk yayasan sebagai wadah kegiatan dipilih karena pada waktu itu yayasan dapat diterima oleh masyarakat dan pemerintah sehingga lebih bebas bergerak sebagai organisasi. Saya merupakan satu-satunya pendiri yang masih hidup,” katanya.
“YKMNU ini mempunyai sejarah yang panjang. Waktu itu, setelah kami memperoleh tanah kami bingung bagaimana bisa mendirikan klinik. Ibu-ibu Muslimat kemudian menjual gelang, cincin kalung dan giwang (anting) demi bisa mendirikan klinik,” tambahnya.
Dalam peringatan Harlah ke-50 itu, YKMNU meluncurkan buku bertajuk “Pengabdian Emas 50 Tahun (1963-2013)”.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam pengantar buku itu mengatakan, YKMNU merupakan salah satu unit Muslimat yang melayani bidang sosial dan kesehatan. Selain YKMNU, ada Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU), Himpunan dakwah dan Majelis Taklim Muslimat NU (Hikmat NU), Koperasi An-Nisa, dan Yayasan Haji Muslimat NU.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid yang menghadiri peringatan Harlah ke-50 YKMNU mendampingi istrinya mengatakan, Muslimat NU merupakan badan otonom NU yang paling bagus dan benar-benar menjalankan usaha kongkret. “Kuncinya adalah pengabdian dan kemapuan menjalin kerjasama,” katanya singkat. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua