Nasional

JPPI: Tim Bayangan Nadiem Turunkan Kapabilitas SDM Kemendikbud

Jum, 30 September 2022 | 15:30 WIB

JPPI: Tim Bayangan Nadiem Turunkan Kapabilitas SDM Kemendikbud

Logo Kemendikbudristek. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mempertanyakan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) di Kemendikbud-ristek pasca dibentuknya tim bayangan oleh Mendikbud Nadiem Makarim.


“Kemendikbud kan sudah punya SDM yang sangat melimpah artinya apakah mereka tidak qualified (memenuhi syarat) semuanya,” ujarnya kepada NU Online, Jumat (39/9/2022).


Ubaid menyebut langkah Nadiem menciptakan tim tersebut sama seperti menurunan kualitas SDM di Kemendikbud-ristek. “Jangan salah lho, SDM kemendikbud itu diisi oleh profesior, doktor, dan para ahli, kalau mendikbud saja tidak percaya sama tim nya sendiri bagaimana masyarkat bisa percaya,” kritiknya.


Ia berpendapat, jika pembentukan tim bayangan dalam konteks akselerasi transformasi teknologi (govtTech) di dunia pendidikan, Lantas apa sebenarnya fungsi Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan dan Kebudayaan yang lebih dikenal dengan Pustekkom Kemendikbud.


“Jika itu terkait AI atau teknologi kita juga punya markas Pustekkom, segala macam informasi seharusnya sudah terpenuhi, ada rumah belajar, dan lainnya. Itu kan dibawah kewenangan tim internal kemendikbud,” terang dia.


Selain itu, Ubaid menilai alasan Nadiem Makarim membentuk tim bayangan sangat kontraproduktif dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya, seperti kualifikasi tenaga pendidik. Pembentukan itu juga seolah tidak percaya dengan kemampuan aparatur sipil negara (ASN) yang sudah memiliki pengalaman jauh lebih banyak.


“Kontraproduktif, dia bilang gelar tidak menjamin tapi di sisi lain Kemendikbud mendorong orang melakukan kualifikasi guru dan sebagainya. Bahkan lebih memercayakan kepada 400 orang di tim bayangan tersebut,” terangnya kecewa.


Lebih lanjut, ia juga berpendapat pengelolaan kebijakan kementerian dengan model tersebut dapat membahayakan negara. Mengingat banyaknya data peserta didik seluruh Indonesia terhimpun di Kemendikbud-ristek.


“Kita juga harus memikirkan soal data di kemendikbud, itu kan kebanyakan data rahasia semua peserta didik (Dapodik), kalau itu diserahkan kepada tim bayangan itu potensial diselewengkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sudah tentu membahayakan negara,” tegasnya.


“Jadi, harus jelas dampaknya seperti apa, tujuannya apa, hasilnya bagaimana. Itu semua perlu dipikirkan,” tandas Ubaid.

Salah memilih padanan kata

Sementara menurut Mendikbudristek Nadiem Makarim tim bayangan yang ia sebut 'shadow organization' itu terlibat dalam mendesain produk kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbudristek. Ia menyebut organisasi itu bekerja sama dengan setiap Dirjen di Kemendikbud Ristek untuk mengimplementasikan kebijakan melalui platform teknologi.


Ia mengakui dirinya salah memilih padanan kata dengan menyebutnya tim bayangan untuk pihak yang ia maksud sebagai vendor. Ia menyebutnya dengan istilah 'shadow organization' saat hadir dalam United Nations Transforming Education Summit di Kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).


"Dalam Kemendikbudristek kami, tidak memperlakukan mereka sebagai vendor, walaupun secara kontraktual sudah jelas mereka vendor. Seluruh tim kita adalah tim permanen yang merupakan suatu vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI pada Senin (26/9/2022).


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin