Nasional EKSPEDISI ISLAM NUSANTARA (24)

Joyoboyo Pernah Berguru kepada Syekh Wasil

NU Online  ·  Jumat, 22 April 2016 | 20:03 WIB

Joyoboyo Pernah Berguru kepada Syekh Wasil

Makam Syekh Wasil

Kediri, NU Online
Joyoboyo, raja Kediri yang legendaris karena dikaitkan dengan ramalan tentang masa depan negeri ini diperkirakan pernah berguru kepada seorang muslim di Iran, Syekh Sulaiman Syamsuddin atau yang lebih dikenal Syekh Wasil.

Tim Ekspedisi Islam Nusantara menemukan informasi tersebut ketika menjelajah Kota Kediri, Jawa Timur, 3 hari lalu. Tim ekspedisi berziarah kepada makam Syekh Wasil yang terletak di Setono Gedong, Kota Kediri.

Menurut Mansur, salah seorang pengurus masjid Setono Gedong, bukti bahwa Joyoboyo pernah berguru kepada Syekh Wasil terdapat dalam prasasti dengan bahasa Kawi kuno. Prasasti yang kini berada di Museum Trowulan, Mojokerto, tersebut kemungkinan ditulis Joyoboyo sendiri.

Prasasti tersebut, kata dia, berdasarkan terjemahan Prof Adib Sutopo, menyebutkan bahwa Joyoboyo menemukan buku Musarar. Joyoboyo tak bisa menerjemahkan kitab tersebut yang ditulis dalam bahasa Arab. Kemudian meminta pertolongan kepada Syekh Wasil untuk menerjemahkannya.   

Karena membantu penerjemahan itu, Syekh Washil diberi tempat tersendiri yang kemudian disebut dengan Setono Gedong. Dengan demikian, kata Mansur, ada hubungan guru-murid antara Syekh Wasil dan Joyoboyo. Sehingga ada dugaan bahwa Joyoboyo telah menjadi muslim.

Tapi itu hanya dugaan, bisa juga Joyoboyo tetap memeluk agamanya, tapi karena kehausan ilmu, ia berguru spiritual kepada Syekh Wasil. “Buku sejarah kita juga mengatakan Hindu dan meninggalnya konon moksa,” katanya.  

Syekh Wasil dan Joyoboyo diperkirakan hidup pada tahun 1200 Masehi. (Abdullah Alawi)