Karawang, NU Online
Setiap malam, panitia Kongres Kelima Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU), Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional Antarpondok Pesantren Kedelapan, dan MTQ Internasional Kedua berkomitmen memberikan hiburan bagi para peserta kegiatan tersebut.
Empat juara MTQ internasional menguasai panggung utama pada Kamis (12/7) malam tadi. Mereka adalah Ustadz Abdullah Sengkang juara di Thailand, Ustadz Aidil Haq juara, Ustadz Fadlan Marbun juara di Maroko, dan Ustadz Sufyan Hadi juara Makkah. Keempatnya satu persatu secara bergantian melantunkan ayat suci Al-Qur'an.
Tidak hanya penampilan pelantunan ayat Al-Qur'an, tetapi KH Tb Kholisuddin yang mempersilakan para qari tampil itu memberikan pemahaman bagi para penyimak terkait ayat-ayat yang dibaca oleh para qari. Ia dengan setia menerjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Misalnya, usai Ustadz Aidil Haq membaca Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 10, Kiai Kholis menanyakan kepada para penyimak, "Bagaimana teman yang baik itu?"
Para penyimak yang didominasi puluhan santri itu pun menjawab berbarengan dengan beragam jawaban, di antaranya perhatian. Enggan berlarut-larut, Pengasuh Pondok Pesantren Tebar Iman Ciputat, Tangerang Selatan, Banten itu pun langsung menjelaskan bahwa teman terbaik adalah yang dapat memberikan rasa aman dan tenteram kepada rekannya yang lain.
"Teman yang paling baik adalah apabila kawan itu bisa memberikan ketenteraman kepada kita, gak usah kawatir," ujarnya.
"Pergi ke warung, kalian gak punya duit, temennya bilang gak usah khawatir," lanjutnya mencontohkan. Tentu 'gak usah kawatir' itu bukan sekadar ucapan saja, melainkan juga dilanjutkan dengan tindakan.
"Termasuk mencari jodoh yang bisa meneduhkan hati," imbuhnya.
Lafal Jalalah dan shalawat untuk Kanjeng Nabi, keluarga, dan sahabatnya menggema tatkala pembaca Al-Qur'an mengakhiri bacaannya dengan kalimat tashdiq, shadaqallahul 'adzim.
Jumat (13/7) malam nanti, para peserta dan para santri akan dihibur dengan film Kalam-kalam Langit besutan Sutradara Tarmizi Abka. Naskah yang ditulis oleh Faozan Rizal ini berkisah tentang keinginan seseorang mengikuti MTQ akan tetapi mendapat tentangan dari orang tuanya.
"Insyaallah sutradaranya akan hadir," kata H Saifullah Ma'shum, Ketua Umum Panitia usai perhelatan haflah para qari.
Sebelumnya, pada Kamis (12/7) malam itu juga, para peserta dan santri Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah 3 dihibur dengan lantunan shalawat yang dilantunkan oleh grup dari Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ). (Syakir NF/Fathoni)