Jangan jadikan adzan seperti alarm. Demikian kata Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Lampung Ustadz Munawir melihat fenomena masyarakat yang sering mengabaikan adzan dan tidak menjadikannya sebagai bentuk panggilan dari Allah subhanahu wata’ala untuk melaksanakan shalat.
"Adzan hakikatnya adalah panggilan dari Allah yang bukan hanya difungsikan untuk mengingat-Nya namun untuk bertemu dengan Nya," tegas Gus Nawir, begitu Ia biasa dipanggil, di depan jamaah Jihad (Ngaji Ahad) Pagi di Gedung NU Pringsewu, Lampung, Ahad (07/02).
Sebab itu, ia mengharapkan agar umat Islam tidak menjadikan fungsi adzan seperti alarm, dalam artian menjadikannya hanya untuk menandai waktu saja. "Janganlah begitu, adzan selesai tapi shalat tidak segera dilaksanakan," tegasnya.
Shalat Dhahir, Shalat Batin
Gus Nawir menambahkan bahwa jika kita selalu menanamkan di dalam hati bahwa adzan merupakan panggilan dari Allah dan kita akan menghadap Allah maka hal ini dapat menambah kualitas ibadah shalat kita. "Shalat itu ada dua, shalat yang bersifat dhahir dan shalat yang bersifat ruh atau batin," katanya mengutip Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin.
Menurutnya, selain syarat dan rukun shalat yang bersifat dhahir, yang terpenting adalah melakukan shalat yang bersifat batin. "Hadirkan jasad dan jiwa kita kepada Allah sehingga hasil dari shalat kita akan benar-benar tampak dalam kehidupan kita, yaitu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar," tuturnya.
Ia mengatakan, jika ada seseorang yang tampak rajin melaksanakan shalat namun tetap melaksanakan perbuatan keji dan munkar bisa dipastikan bahwa shalat yang dilaksanakannya masih sebatas shalat dhahir.
Oleh karenanya Gus Nawir yang juga sekretaris MUI Kabupaten Pringsewu ini mengingatkan seluruh jamaah untuk senantiasa belajar meningkatkan kualitas shalat dengan menghadirkan hati dalam shalat yang dilakukan.
"Sebelum shalat, sucikan diri dari sifat ujub, takabbur, riya dan sebagainya dan camkan bahwa kita sedang menghadap Allah subhanahu wata’ala. Insya Allah kualitas shalat kita akan baik, wal hasil kita tidak akan melakukan perbuatan keji dan munkar dalam kehidupan kita," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mahbib)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua