Yogyakarta, NU Online
Katib Aam PBNU KH Malik Madani mengimbau semua jajaran pengurus NU di tingkat manapun untuk mengambil posisi kepengurusan secara jelas. Jangan sampai, ia berpesan, pengurus NU melibatkan organisasi untuk calon atau partai tertentu.
<>
"NU harus kembali ke jati dirinya, sebuah jami’yah sosial keagamaan, bukan partai politik. NU tidak bermain dalam tataran politik praktis, maka tidak boleh dukung-mendukung atas nama NU. Baik itu terhadap partai politik maupun terhadap calon-calon legislatif,” terang Kiai Malik usai sambutan di acara tabligh akbar dan pengajian Al-Qur'an dalam rangka maulid Nabi Muhammad Saw dan doa untuk bangsa, di masjid UIN Sunan Kalijaga, Jum'at malam (21/2).
Tidak boleh atas nama NU. Kalau atas nama pribadi, silahkan, tegasnya.
Pada pemilu 2014, Kiai Malik meminta warga NU untuk memanfaatkan hak politik mereka sebagai warga negara Indonesia. Tetapi dengan catatan, mereka tidak membawa nama NU ke ranah politik praktis.
"Masyarakat dipersilahkan memanfaatkan hak politik. Pilihlah partai politik dan calon legislatif yang sesuai dengan pilihan hati nurani masing-masing. Tapi jangan menyeret-seret NU ke situ," imbuh Kiai Malik.
Disinggung tentang harapan NU sepeninggal Kiai Sahal yang konsisten menjaga Khittah NU, ia berharap Rais Aam PBNU yang baru melanjutkan perjuangan Kiai Sahal. "Harapan kami, warisan Mbah Sahal berupa kemandirian NU dari politik praktis setidaknya bisa dilanjutkan," tandas Kiai Malik. (Nur Rokhim/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
5
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
6
Polisi dan Militer Tembakan Gas Air Mata di Sekitar Kampus Unisba dan Unpas, Rakyat Jadi Korban
Terkini
Lihat Semua