Nasional

Jambore di Hulu Citarum, LPBI dan LP Ma'arif NU Perkuat Literasi Lingkungan dan Kebencanaan di Satuan Pendidikan

Sab, 25 Mei 2024 | 20:30 WIB

Jambore di Hulu Citarum, LPBI dan LP Ma'arif NU Perkuat Literasi Lingkungan dan Kebencanaan di Satuan Pendidikan

Apel Siaga Bencana mengawali Jambore (Jamnas) Relawan LPBINU di 0 Kilometer Citarum Situ Cisanti Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/5/2024) (Foto: dok. LP Ma'arif PBNU)

Jakarta, NU Online

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) menyelenggarakan Workshop dan Jambore Nasional (Jamnas) Relawan LPBINU di 0 Kilometer Citarum Situ Cisanti Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Bandung, Jawa Barat.


Kegiatan yang sekaligus untuk menyemarakkan Harlah Ke-14 LPBI PBNU itu berlangsung selama tiga hari, pada Kamis-Sabtu (23-25/5/2024). Acara ini terlaksana atas kolaborasi LPBINU dengan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU.


Ketua LPBI PBNU Tubagus Ace Hasan Syadzily menjelaskan alasan Km 0 Cisanti ini sebagai lokasi kegiatan.


“Karena Situ Cisanti merupakan hulu Sungai Citarum dan merupakan sumber air, bukan saja bagi warga Kabupaten Bandung, tapi juga sumber kehidupan air bagi seluruh Jawa Barat, bahkan nasional. Sebab Sungai Citarum ini melintasi hampir wilayah semua kabupaten di Jawa Barat," katanya kepada NU Online, Sabtu (25/5/2024).


Oleh karena itu, kata Ace, LPBI PBNU terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial (Kemensos), Baznas, dan LP Ma’arif NU.


"(Relawan dan peserta) yang terdaftar sebanyak 350 relawan. Mereka mengikuti kegiatan ini selama tiga hari, diberikan keterampilan manajemen risiko bencana,” ujar Kang Ace, sapaan akrabnya.


Kolaborasi LPBI PBNU dan LP Ma’arif PBNU dalam kegiatan tersebut juga untuk memperkuat literasi lingkungan dan kebencanaan di satuan pendidikan.


“Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa serta masyarakat sekolah dalam menghadapi isu-isu lingkungan dan bencana,” lanjutnya.


Ia mengatakan, kolaborasi merupakan langkah penting dalam menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan tanggap terhadap bencana.


"Kami melihat pentingnya pendidikan sejak dini dalam membentuk pola pikir dan perilaku yang pro-lingkungan. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mitigasi bencana dan perubahan iklim,” imbuhnya.


Sementara itu, Sekretaris LP Ma’arif PBNU Haryanto Oghi mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka menguatkan dan meningkatkan sumber daya manusia NU.


LP Ma'arif NU sebagai departementasi PBNU dalam bidang pendidikan berkomitmen mengambil bagian dan ikut bertanggungjawab dalam  meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas pendidikan para alumni, peserta didik maupun pendidik dan tenaga kependidikan dalam lingkup pendidikan Ma'arif NU.  


“Program ini sejalan dengan cita-cita besar PBNU periode 2022-2027 yang akan menjadikan abad kedua NU dan menyongsong Indonesia Emas 2045 sebagai masa keemasan dan kecemerlangan kualitas sumber daya manusia NU. Termasuk generasi maarif NU yang terdidik di satuan pendidik sekolah/madrasah perlu kesadaran dan pengetahuan Literasi Lingkungan dan kebencanaan sejak dini,” kata Oghie.


Ia merasa bersyukur karena LPBI PBNU telah mengajak LP Ma’arif PBNU untuk bersama-sama aktif melakukan transformasi literasi lingkungan.


“Semoga ke depan materi penanggulangan bencana dapat diiintegrasikan dalam kurikulum pendidikan di lingkungan Satuan Pendidikan LP Ma'arif NU,” harapnya.


Ketua LP Ma'arif PWNU Jawa Barat Hj Ifa Faizah Rohmah mengatakan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi satuan pendidikan lainnya dalam mengintegrasikan literasi lingkungan dan kebencanaan ke dalam kegiatan belajar mengajar.


"Kami berkomitmen untuk mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan siap menghadapi bencana," ujar Teh Ifa, sapaan akrabnya.


Ia mengatakan bahwa dalam kegiatan ini LP Ma’arif Jawa Barat mengirimkan 103 Peserta dari 10 kabupaten di Jawa Barat di bawah Sako Pramuka Ma’arif PWNU Jawa Barat.


“Diharapkan satuan pendidikan di bawah LP Ma'arif PWNU Jawa Barat dapat menjadi pionir dalam pengembangan literasi lingkungan dan kebencanaan, serta berperan aktif dalam membentuk generasi yang tanggap dan peduli terhadap masa depan bumi,” pungkasnya.