Nasional

Inilah Mukjizat Nabi Muhammad dan Keistimewaan Bulan Sya’ban

Rab, 14 Februari 2024 | 10:00 WIB

Inilah Mukjizat Nabi Muhammad dan Keistimewaan Bulan Sya’ban

Ilustrasi bulan Sya'ban. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Habib Muhammad Farid Al-Muthohar menjelaskan, Sya'ban merupakan salah satu bulan Istimewa. Sya’ban juga bulan yang dihormati dalam Islam selain Muharram, Dzulhijjah, dan Rajab. 


Di bulan ini, terdapat beberapa keistimewaan, antara lain terbelahnya rembulan yang merupakan mukjizat luar biasa Nabi Muhammad. Peristiwa itu diabadikan dalam Al-Qur’an tepatnya dalam surat Al-Qamar ayat 1-3.


“Terbelahnya rembulan itu menandakan tingginya maqom Nabi Muhammad saw, dan yang tahu hanya Allah,” kata Habib Muhammad dalam tayangan Youtube NU Online berjudul Apa Keistimewaan Bulan Sya'ban? dikutip pada Rabu (14/2/2024). 


Ia menjelaskan, jika Nabi Musa mukjizatnya membelah barang dunia (laut) maka Nabi Muhammad diberi keistimewaan membelah barang langit (bulan). Mukjizat yang agung ini terjadi di bulan Sya’ban.


“Jadi, di balik keistimewaan bulan Sya’ban ini terjadi mukjizat yang luar biasa yang tidak dialami oleh nabi-nabi sebelumnya, yakni terbelahnya rembulan,” kata Habib Muhammad. 


Keistimewaan dan mukjizat lain yang terjadi di bulan Sya’ban adalah turunnya ayat perintah bershalawat dan momentum malam Nisfu Sya’ban atau malam diangkatnya seluruh amal manusia.


“Di bulan Sya’ban ini terdapat satu malam yang berlimpah barokah dan bergelimang kebaikan, yaitu malam Nisfu Sya’ban atau malam 15 Sya’ban,” terang Habib Muhammad. 


Menilik banyaknya keagungan yang terjadi di bulan Sya’ban ini, ia mengajak umat Islam untuk turut bergembira dalam menyambut kedatangan bulan Sya’ban. Sebab, barangsiapa yang mengagungkan syiar Allah, salah satunya bulan Sya’ban, maka termasuk tanda ketakwaan hatinya.


“Jadi kita betul-betul harus gembira menyambut datangnya bulan Sya’ban ini, karena ini merupakan bulan yang sangat luar biasa,” ucapnya.


Kemudian, ia menjelaskan kemuliaan bulan Sya’ban yang lain sebagai bulan Nabi Muhammad. Hal itu disampaikan langsung oleh Nabi bahwa Rajab sebagai bulan Allah, Ramadhan sebagai bulan umat Nabi Muhammad, sedangkan Sya’ban adalah bulannya (Nabi Muhammad). Maksud dari Sya’ban bulan Nabi Muhammad karena pada bulan itu Allah menurunkan ayat Al-Quran tentang anjuran bershalawat.


“Turunnya perintah shalawat di bulan Sya’ban menunjukkan bahwa shalawat maqamnya di atas kemuliaan sujudnya para malaikat kepada Nabi Adam. Malaikat sujud ke Nabi Adam cuma sekali, tapi bershalawat kepada Nabi Muhammad itu berkali-kali. Hakikat sujudnya pun itu ditujukan kepada nur (cahaya) Nabi Muhammad,” jelas Habib Muhammad.


Oleh karena itu, ia menyayangkan apabila umat Islam menyia-nyiakan momentum keagungan bulan Sya’ban. 


“Momentum bulan Sya’ban ini sayang jika dilewatkan oleh kita semua,” tegas Habib Muhammad.