Ada peristiwa agung yang terjadi di bulan Sya'ban sehingga Rasulullah sangat menghormati bulan ini. Peristiwa yang jarang orang tahu ini terjadi di akhir-akhir bulan Sya'ban. Peristiwa ini adalah turunnya satu ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kehebatan dan keluarbiasaan Rasulullah SAW.
Firman Allah tersebut adalah QS Al Ahzab: 56 yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin umat Rasulullah SAW untuk bersama-sama membaca shalawat. Jangankan manusia malaikat dan Allah pun bershalawat kepada Nabi sebagai wujud cinta dan sayang.
Hal ini diingatkan Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Muhammad Nur Hayid (Gus Hayid) terkait akan berakhirnya bulan Sya'ban dan segera datangnya bulan suci Ramadhan 1440 H.
"Selain mendapat kemuliaan yakni diangkat sebagai nabi dan rasul dan dipuji oleh Allah dengan kalimat lain khuluqin adzim (makhluk mulia), di akhir bulan Sya'ban, Allah menegaskan keagungan dan kemuliaan Rasulullah dengan ayat ini," terang Gus Hayid di sela-sela memimpin Daurah Dai dan Imam ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Senin (29/4).
Mulianya bulan Sya'ban ini menjadikan Nabi menambah frekwensi puasanya. Tidak ada bulan yang lebih banyak Nabi berpuasa kecuali di bulan Sya'ban. Bahkan menurut sebagian riwayat disebutkan bahwa Nabi berpuasa penuh dan ada yang menyebutkan berpuasa tidak Mutawali (terus-menerus) di bulan Sya'ban.
"Maka kita sebagai umatnya yang tentu sangat cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW yang ingin mendapatkan syafaatnya dan Ridho Allah SWT, mari kita instropeksi serta melakukan persiapan menuju Ramadhan. Sebab di bulan ini banyak orang yang melalaikannya, biasanya orang lebih banyak untuk santai sejenak sebelum datangnya bulan suci Ramadhan," ungkap Gus Hayid.
Kemuliaan lain bulan Sya'ban lanjut Gus Hayid adalah karena bulan ini merupakan momentum diangkatnya amal manusia kehadirat Allah SAW. Saat diangkat, tentunya manusia ingin dalam keadaan baik dan diterima di sisi Allah SAW. (Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Shalat Tarawih Tapi Belum Shalat Isya, Penting untuk yang Suka Datang Telat
3
Syekh Wahbah Zuhaili: Ulama Produktif Abad 20 Berjuluk Imam Suyuthi
4
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
5
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
6
Literasi Digital NU Bali Ajak Masyarakat Tingkatkan Toleransi untuk Membangun Harmoni
Terkini
Lihat Semua