Nasional

Inilah Keragaman Koleksi Naskah Kuno Surau Simaung Sumatera Barat

NU Online  ·  Ahad, 21 April 2019 | 08:30 WIB

Inilah Keragaman Koleksi Naskah Kuno Surau Simaung Sumatera Barat

Naskah Kuno Surau Simaung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat

Jakarta, NU Online
Digital Repository of Endanger and Affected Manuscript in Southeast Asia (DREAMSEA) berhasil mendigitalkan 88 naskah di Surau Simaung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat selama 22 Maret 2019 sampai 19 April 2019.

A. Malin Bandaro Tuangku Mudo, pewaris dan tuangku Surau Simaung, mengungkapkan bahwa  88 naskah itu merupakan peninggalan Syekh Kitabullah yang bergelar Syekh Malin Bayang (w. 1963).

"Naskah-naskah tersebut selama ini tersimpan di lemari dalam salah satu bangunan surau kecil di tengah-tengah dua surau besar," katanya melalui rilis yang NU Online terima pada Sabtu (20/4).


Foto: Perawatan

Ruangan yang minim ventilasi dan penyimpanan naskah yang bertumpuk dengan benda lain membuat banyak naskah yang rusak. Bahkan, ada dua naskah tebal yang sama sekali tidak dapat terbaca lagi karena kertasnya hancur.         

Namun, jika dibandingkan dengan koleksi naskah di surau-surau lain di Sumatera Barat, koleksi Surau Simaung ini lebih beragam teksnya.

M Nida Fadlan, Data Manager DREAMSEA, menjelaskan bahwa ada banyak naskah penting yang ditemukan di surau tersebut. Mîzân al-Qarb, misalnya, yang berisi tentang persoalan takwim.

"Dalam konteks wacana Islam lokal Minangkabau, teks takwim yang lengkap ini sangat penting. Perdebatan penentuan awal bulan dalam tahun Hijriah pernah menjadi perdebatan di kalangan ulama Minangkabau pada permulaan abad XX," terang peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Kitab tersebut, lanjutnya, berisi empat bab. Pertama, perhitungan tahun mulai dari perhitungan tahun dunia sejak zaman Nabi Adam, lahir Nabi Muhammad, dan hari kiamat. Kedua, tentang pembagian tahun Syamsiah dan Kamariah. Ketiga, tentang sistem kalender hijriah taqwîm. Keempat, tentang penetapan puasa.

Selain tema takwim, Nida juga menyebut naskah lainnya yang menjelaskan tentang takwil gempa dengan uraian yang panjang dan lengkap. Menurutnya, naskah tersebut berbeda dengan naskah-naskah takwil gempa lainnya yang biasanya hanya berisi uraian singkat saja.

Alumnus Pondok Buntet Pesantren itu juga menguraikan naskah-naskah lain yang ditemukan di Surau Simaung itu dalam bidang tasawuf. Koleksi naskah Surau Simaung dalam bidang itu, menurutnya, cukup lengkap mengingat surau tersebut merupakan surau tarekat Syatariyah.


Foto: Koleksi Naskah Kuno

Naskah yang berisi ajaran martabat tujuh, misalnya, yang termuat dalam karya Syamsuddin Sumatrani, yakni Rubai Hamzah Fansuri dan Tubayyin al-Mulahazah al-Mawwâhib wa al-Mulhîd Fî Zikrillâh; karyaSyekh Abdurrauf Singkel, Tanbîh al-Masyi; bahkan salinan naskah karya Ali Sirnawi, guru dari Syekh Ahmad al-Qusyasi yang berjudul Mawâhib al-Khamsiyahdan; dan karya Sayyid Mahumud al-Husni al-Bukhari al-Qadiri al-Syattari yang berjudul Diwâr al-Wujûd fi Ilm al-Haqâiq.

"Beberapa naskah di surau tersebut juga berisi teks genealogi tarekat Syatariyah di Minangkabau yang secara umum tidak diketahui sebelumnya," jelasnya.

Hal ini, menurutnya, tentu saja menjadi informasi penting untuk mengungkap jaringan ulama lokal Minangkabau secara luas.

Tidak hanya naskah Syatariyah, di surau ini juga ditemukan naskah-naskah berkenaan dengan ajaran tasawuf dari tarekat Naqsyabandiyah yang ditulis oleh Arif Billah Ahmad Ibrahim.

Lebih lanjut, Nida juga menerangkan bahwa koleksi naskah di Surau Simaung juga diperkaya dengan naskah-naskah yang berisi teks pengetahuan tradisional, seperti cara menentukan kecocokan jodoh dengan menghitung nama pasangan, menentukan kecocokan yang mengobati dengan yang diobati berdasarkan nama, melihat jenis pasangan dengan nama, melihat hal yang baik dan buruk berdasarkan pala (perjalanan) dan peredaran naga, bulan-bulan yang baik dalam satu tahun berdasarkan bulan-bulan yang dinamai dengan jenis binatang, hari yang baik untuk berjalan dan mendirikan rumah, meramal anak yang sedang dikandung apakah laki-laki atau perempuan, dan tanda-tanda gerak tubuh (Syakir NF/Muhammad Faizin)