Ini Perbedaan Pesantren dan Sekolah Menurut Cak Nun
NU Online · Rabu, 12 Maret 2014 | 20:00 WIB
Solo, NU Online
Puncak Peringatan Setengah Abad Pondok Pesantren Al-Huda Doglo, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (9/3) malam, menghadirkan Emha Ainun Najib (Cak Nun) dan Prof. Mahfud MD.
<>
Keduanya membahas beberapa persoalan di hadapan ribuan jamaah, yang sebagian besar merupakan santri dan alumni Pesantren Al-Huda.
Cak Nun, yang hadir bersama Grup Kiai Kanjeng, menuturkan perbedaan antara pesantren dan sekolah.
“Sekolah berawal dari banyaknya orang yang masih bodoh, lalu mendatangkan satu guru di dalam satu ruang. Sedangkan pesantren, ada satu orang yang pandai, lalu didatangi oleh banyak orang,”
Selain itu perbedaan lain menurut Cak Nun, lulusan sekolah titelnya dari yang Drs, doktor hingga profesor. Titel tersebut tidak hilang meski akhlak mereka jelek. “Beda dengan lulusan pesantren, titel kiai akan hilang jika memiliki akhlak jelek,” tegasnya.
Sedangkan Mahfud menerangkan tentang lagu ‘Tombo Ati’, mengutip dari kitab at-Tibyan. Lagu tersebut kemudian dinyanyikan oleh kiai kanjeng dengan versi tiga bahasa, yakni Jawa, Sunda, dan Indonesia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua