Ini Peran Istri Kelompok Jihadis dalam Aksi Terorisme
NU Online · Senin, 31 Juli 2017 | 12:02 WIB
Dzuriyatun Thoyibah (Ibah) menjelaskan, para jihadis bukan hanya menyasar para laki-laki tetapi mereka juga mengarahkan perempuan dalam aksi-aksinya itu.
“Setidaknya mendukung secara mental aktivitas suaminya,” kata Ibah saat menjadi pemateri dalam Kajian Turast Ulama Nusantara dengan tema Perempuan, Deradikalisasi, dan Islam yang Ramah di Islam Nusantara Center (INC) Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (29/7).
Pembantu Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menambahkan, para istri jihadis yang hidup di wilayah-wilayah konflik itu bisa menjadi pendukung atas aktivitas yang dilakukan oleh suaminya, termasuk menjaga anak-anaknya dari pengaruh-pengaruh yang ada di luar kelompoknya.
Bahkan, imbuh Ibah, para istri jihadis itu bertugas untuk mengajarkan dan menanamkan semangat jihadis kepada anak-anaknya. Mereka memiliki peran yang lebih ekstrem karena para jihadis itu memiliki peran yang sangat strategis.
“Dan tingkat kecurigaan kepada wanita lebih kecil dibanding pria,” tuturnya.
Untuk konteks di Indonesia, lanjut Ibah, keterlibatan perempuan di dalam aksi-aksi para jihadis bisa dibilang masih minim. Kebanyakan istri jihadis yang ada di Indonesia tidak mengetahui aktivitas suaminya. Menurut dia, perempuan Indonesia tidak mudah dipengaruhi untuk ikut serta secara langsung dalam aksi-aksi jihadis karena mereka memiliki kekuatan luar biasa.
“Sementara saya menyimpulkan ini,” tegasnya.
Ia menuturkan, dalam salah satu riset disebutkan bahwa ada salah seorang istri jihadis yang mengaku menghidupi dan mencari nafkah untuk suaminya. Sementara suaiminya pergi untuk berjihad.
Lebih jauh, ia menyimpulkan bahwa seseorang akan bisa menjadi seorang radikal kalau ada faktor pra-radikalisasi yang mendukung, baik dari lingkungan keluarga ataupun sosial-politik. “Seperti pelaku teroris bom Bali, ketika kecil sering mendapat dongeng jihad peperangan dari ibunya,” ceritanya. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
2
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
6
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
Terkini
Lihat Semua