Ini Kriteria Calon Pemimpin NU Menurut Waketum PBNU
NU Online · Jumat, 29 Mei 2015 | 00:30 WIB
Jakarta, NU Online
Muktamar ke-33 NU di Jombang Jawa Timur, 1-5 Agustus nanti akan menetapkan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU yang baru untuk masa khidmah 2015-2020. Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said menyampaikan pendapatnya terkait kriteria calon pemimpin NU baik di posisi syuriyah maupun tanfidziyah.<>
Menurut As’ad, syuriyah NU diisi oleh para kiai dengan kriteria keulamaan tertentu yang mengacu pada keilmuan dan prilaku. “Syuriyah dititikberatkan pada keilmuan dan akhlak serta ahlul hikmah,” katanya kepada NU Online di Jakarta, Kamis (28/5) malam.
Untuk calon pemimpin NU di posisi tanfidziyah, khususnya ketua umum, menurut As’ad dititikberatkan pada kemampuan managemen organisasi, networking, ketegasan, kreatifitas, dan mempunyai wawasan sosial, ekonomi, politik dan kebangsaan yang memadai.
“Ditambah satu lagi, ketua tanfidziyah harus bisa menjadi insipirasi kaum muda untuk membangun kemandirian,” kata As’ad.
Tidak disangkal bahwa ada krisis kepemimpinan di tubuh NU baik di lingkungan syuriyah maupun tanfidziyah. “Ini akibat tidak ada kaderisasi sejak 1972,” katanya.
Menurut penanggungjawab program kaderisasi PBNU itu, program kaderisasi formal penting digalakkan secara berkesinambungan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin NU di berbagai tingkatan.
Kaderisasi formal mencakup detil-detil persoalan yang terkait dengan penguatan organisasi. “Sudah lama tidak ada kaderisasi formal, yang ada kadersasi alami, jadi terbatas pada persoalan ideologis,” pungkasnya. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua