Ini Komentar Imam Aziz Soal Jilbab Halal dan Labelisasinya
NU Online · Ahad, 7 Februari 2016 | 13:06 WIB
Terminologi 'jilbab halal' menarik perhatian Ketua PBNU H Imam Aziz. Istilah ‘jilbab halal’ beserta sertifikat halal yang menyertainya bagus-bagus saja di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Islam. Hanya saja yang terbaik adalah edukasi halal itu sendiri, bukan sertifikatnya.
"Produk bersertifikat halal memang perlu, tapi yang lebih perlu dan penting itu edukasi halal, " ujar H Imam Aziz kepada NU Online, Ahad (7/2).
Menurut Imam, halal dan haram itu bukan labelisasi tetapi pendidikan kepada masyarakat agar mereka memahami halal dan haram sebagaimana yang diajarkan Islam.
"Selain itu, labelisasi itu berisiko karena setelah sebuah produk itu sudah dicap halal, jangan-jangan di tengah-tengah perjalanan produk tersebut sudah tidak halal lagi. Dikarenakan tidak setiap saat badan itu mengontrol produk yang telah dicap halal," jelas Imam.
Ia menambahkan, kalau edukasi itu berjalan dengan baik, sebuah produk itu akan halal li dzatih (Red. halal pada produk), maupun halal li ghairih (Red. halal pada pengguna)," pungkas Ketua PBNU tersebut. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua