Wakil Sekjen PBNU Andi Najmi Fuadi menegaskan, Ikatan Keluarga Pergerakan Mahasiswa Islam Idonesia (IKA PMII) menjadi penyambung kekuatan bangsa. Keberadaan IKA PMII akan turut membesarkan bangsa apalagi dalam kondisi negara yang perlu mendapatkan uluran tangan dalam penguatan ideologi, nasionalisme maupun patriotism.
“Adanya sinergitas antara IKA PMII, PMII akan menjadi kekuatan NU terutama di sisi intelektualitas dan moralitas dalam membendung paham radikalisme yang anti-Pancasila,” ujar Andi di sela halal bihalal keluarga besar IKA PMII dan PMII Brebes di Aula DPRD Brebes, Sabtu (15/7) lalu.
Kata Andi, IKA PMII dan PMII yang masih senafas dengan sikap-sikap NU dengan haluan Ahlussunah wal jamaah harus mengambil peran yang sama dengan PBNU, yaitu sikap terhadap KPK yang harus diselamatkan meski harus ‘menjewer’ orang-orang dalam yang merusaknya.
Sikap pemerintah yang mengeluarkan perppu untuk menertibkan ormas yang anti pancasila dan berpaham radikalisme perlu didukung sepenuh hati. “Saya heran dengan ormas yang berusaha menjungkal Indonesia, tetapi menikmati tanah dan air di Indonesia. Kalau memang tidak suka Indonesia, enyahlah dari pangkuan Ibu Pertiwi,” tegasnya.
Bahkan bila ada pendaftaran CPNS, lanjutnya, mereka paling getol rayahan lowongan CPNS. Padahal mereka mengharamkan pemerintah RI.
Ketua IKA PMII Brebes Nasirul Umam menjelaskan, halal bihalal digelar sebagai upaya meningkatkan jalinan silaturahmi antar anggota IKA PMII dan aktivis PMII Kabupaten Brebes. Umam melihat, ada ribuan alumni PMII di kabupaten Brebes yang belum terakomodasi karena masih tiarap atau tidak mengetahui adanya IKA PMII.
Dengan makin besarnya IKA PMII maka akan lebih nyata memberikan kontribusi kepada Kabupaten Brebes.
“Kalau kader masa lalu belum sukses, maka kader kader PMII sekarang harus lebih sukses yang tentunya dengan iringan kualitas dan kuantitas yang mumpuni,” tandasnya.
Halal bihalal dihadiri ratusan anggota IKA PMII dan PMII Kabupaten Brebes. Terlihat hadir antara lain Ketua PKC PMII Jawa Tengah Arif Hidayat.
Arif berpendapat, pembubaran HTI tidak diyakini karena belum ada follow up dari pemerintah. Terbukti pergerakan mereka masih nyata dan tidak ada pelarangan. “HTI masih melakukan aktivitas namun tidak mendapat teguran apapun dari pemerintah atau aparat keamanan,” ungkitnya.
PMII yang merupakan organisasi pergerakan intelektual, kata Arif, akan selalu merespon isu isu sosial yang merusak rakyat maupun yang menggoyahkan NKRI. (Wasdiun/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua