Nasional

Ijtihad Fikih beri Ruang Perbedaan

NU Online  ·  Rabu, 8 Agustus 2012 | 04:02 WIB

Jakarta, NU Online
Kehadiran mazhab-mazhab yang ada memberikan ruang perbedaan. Perbedaan mazhab-mazhab ini menjadi sebuah keniscayaan. Perbedaan dalam mazhab-mazhab itu menemukan ruang dalam kehidupan beragama.
<>
Hal ini diungkapkan oleh Ustaz Nasrullah Jasam dihadapan peserta Kursus Kader Aswaja, KKA pertemuan ketiga di lantai dua Gedung PP GP Ansor, jalan Kramat Raya nomor 65A, Jakarta Pusat, Selasa (7/8) sore.

Menurutnya, perbedaan mazhab yang berakar dari ijtihad ulama, tidak lagi dimaknai sebagai sebuah perpecahan. Perbedaan mazhab mesti dilihat sebagai rahmat yang patut disyukuri.

Dengan sejumlah pertimbangan, para mujtahid mengambil satu pendapat tertentu. Proses pengambilan pendapat tersebut dibekali dengan keilmuan yang memadai. Dari pelbagai pertimbangan, faktor tempat, kapasitas keilmuan, pendapat ulama yang satu berbeda dengan ulama lain, imbuh Nasrullah.

Kehadiran mazhab-mazhab membuka alternatif dalam keberagamaan. Dari sudut itu, suatu mazhab mendapatkan porsi legitimasi yang setara dengan mazhab lainnya. Dengan demikian, perbedaan itu memberikan rasa aman di tengah masyarakat.

KKA diselenggarakan oleh GP Ansor dalam rangka meningkatkan pemahaman keaswajaan pada anak muda NU. Selain itu, pelatihan KKA memberikan petunjuk praktis bagi kader aswaja dalam menyikapi persoalan yang dinamis di tengah masyarakat.

Perbedaan mazhab berasal dari perbedaan pendapat para mujtahid. Perbedaan pendapat mereka kemudian menjadi arus besar. Seiring dengan perkembangan waktu, arus besar ini menarik pengikut dan pendukung dalam jumlah besar, tandas Nasrullah.


Redaktur: Mukafi Niam
Penulis    : Alhafiz Kurniawan