Nasional

Hubungan Antarumat Renggang, Savic Ali: Tokoh Lintas Agama Jarang Bertemu

Sab, 24 Maret 2018 | 15:15 WIB

Jakarta, NU Online
Aktivis Gusdurian Savic Ali menilai hubungan baik antarumat beragama di Indonesia belakangan ini tampak menurun. Menurutnya, tokoh-tokoh lintas agama perlu menginisiasi pertemuan-pertemuan baik formal maupun informal untuk menghangatkan hubungan antarumat beragama.

Demikian disampaikan Savic Ali di Aula Leo Soekoto Jalan Suryo Nomor 62, Jakarta Selatan, Sabtu (24/3) sore.

Ia mengamati bahwa intensitas pertemuan tokoh lintas agama belakangan ini sangat rendah. Padahal pertemuan antarpemuka gama itu sangat penting untuk menjaga keharmonisan sosial beragama.

“Sejak Gus Dur wafat, pertemuan antartokoh agama penting. Secara simbolik penting untuk umat masing-masing bahwa hubungan antaragama di Indonesia sebenarnya tidak ada masalah apa-apa,” kata Savic.

Ia bercerita bahwa dulunya ia pernah menjadi jurnalis Warta NU. Sejak 1996 ia masuk PBNU. Ia mengamati bagaimana Gus Dur menjalin hubungan baik tokoh agama lain. Gus Dur sering menggelar pertemuan formal dan informal dengan tokoh lintas agama.

“Tidak perlu menunggu forum formal, Gus Dur cukup menelepon beberapa orang tokoh agama di luar Islam. Kalau sempat, mereka datang. Kalau tidak sempat, lain waktu,” kata Savic.

Ia mendorong para pemuda dan remaja masa kini untuk sering-sering mengingatkan orang tua untuk mengadakan pertemuan.

“Peran pemuda adalah mengingatkan orang tua untuk bertemu dengan tokoh-tokoh agama lain. Orang tua juga sulit jadwalnya. Karena itu harus sering diingatkan. Kadang-kadang mereka sibuk pada rutinitas mereka. Kalau pun berhalangan, itu hanya soal halangan yang bersifat teknis,” kata Savic.

Diskusi ini menghadirkan narasumber Direktur NU Online Savic Ali, pengamat politik Ansy Lema, dan mahasiswi Michelle. (Alhafiz K)