Nasional

HTI Manipulasi Kebesaran dan Dukungan

Kam, 27 Juni 2013 | 07:02 WIB

Malang, NU Online
Pemberitaan tentang kebesaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hanyalah kamuflase saja. Termasuk besarnya dukungan dan massa sewaktu Muktamar Khilafah di Gelora Senayan Jakarta beberapa waktu lalu.<>

Demikian disampaikan Ketua Tanfidziyah Pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Jawa Timur KH Marzuki Mustamar kepada NU Online, Rabu (26/6). Menurut Marzuki, informasi yang dibuat HTI sangat meragukan dan hanya merupakan opini yang dibuat-buat saja. 

"Dalam media massa, mereka mengabarkan bahwa perjuangan Khilafah Islamiyah didukung para Ulama. Tetapi ulama yang mana, Khilafah model apa yang didukung para ulama itu? Kan tidak jelas," tutur Marzuki. 

Marzuki manjelaskan, mungkin saja yang mereka katakan ulama itu adalah Ulama mereka sendiri, bukan Ulama kita. Atau mungkin pula konsep khilafah yang didukung para Kyai adalah Khilafah model Imamah. Bukan Khilafah versi HTI.

"Apalagi jika kita melihat kasus yang terjadi pada muktamar khilafah tanggal 2 Juni lalu itu. Dimana HTI telah melakukan manipulasi massa kepada khalayak umum," tandasnya.

Lebih lanjut, Kyai yang sering keliling berdakwah ini menguraikan, ada 3 (tiga) tahapan strategi gerakan HTI; pertama, merebut Opini Umum; kedua, membuat kekacauan dalam sebuah negara dengan cara mengkritik keberadaan pemerintahan yang sudah sah, lalu kemudian, jika kedua upaya ini sudah berhasil, maka mereka akan melakukan langkah ketiga yakni merebut Kekuasaan Negara.

"Singkatnya, HTI selama ini hanya menawarkan sebuah ide dan ideologi saja. Tanpa ada kerja nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Ini yang harus kita warpadai dan antisipasi," tandasnya.



Redaktur      : Syaifullah Amin
Kontributor : Ahmad Nur Kholiq