Jakarta, NU Online
Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dan Muslimat Nahdlatul Ulama melakukan sinergi pengelolaan usaha dalam berbagai hal. Pembahasan kerja sama ini dilakukan untuk melakukan pengembangan ekonomi warga NU di berbagai daerah.
Ketua DPP HPN Abdul Kholik mengutarakan, selain membantu memasarkan produk-produk khas daerah yang dihasilkan para kader Muslimat NU, pengelolaan usaha juga penting dilakukan.
“Sinergi ini meliputi pengembangan dan pelaksanaan kerja sama termasuk dari berbagai pihak dalam sumber daya usaha, tata kelola usaha, dan pemasaran,” jelas Abdul Kholik, Jumat (6/4) dalam rapat bersama PP Muslimat NU di Kantor PBNU Jakarta.
Untuk bisa merealisasikan sinergi di atas, menurutnya, juga perlu dilakukan penghimpunan dan pemanfaatan informasi usaha.
“Hal ini dalam upaya mendukung penguatan usaha dan ekonomi warga NU,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua II PP Muslimat NU Nyai Hj Nurhayati Said Aqil Siroj dalam pemaparannya menjelaskan, saat ini kader-kader Muslimat NU telah banyak menghasilkan produk-produk olahan kreatif.
“Tetapi, persoalan kami salah satunya adalah proses pemasaran sehingga kerja sama ini bisa difokuskan ke arah sana,” ujar Nyai Nurhayati dalam kesempatan yang sama.
Menurut Nyai Said Aqil, usaha para kader Muslimat NU di berbagai daerah saat ini terintegrasi dengan koperasi primer dan Induk Koperasi Annisa (Inkopan) milik Muslimat NU. Kerja sama ini akan memudahkan produk terpasarkan dengan baik.
“Karena soal pemasaran ini, tentu saja HPN lebih banyak mempunyai pengalaman sebab berisi para pengusaha yang lebih banyak berinteraksi dengan konsumen,” jelasnya.
Dalam rangka penjajakan pengembangan usaha ekonomi umat di lingkungan nahdliyin serta adanya produk-produk pasca-pemberdayaan program yang bermitra dengan Kementerian PDTT, PP Muslimat NU bersama HPN menghasilkan 3 hal sebagai berikut:
1. Pendataan potensi usaha ekonomi bagi orang perorangan maupun badan usaha di lingkungan Nahdlatul Ulama dan banom-banomnya.
2. Menawarkan pembiayaan untuk pengembangan usaha ekonomi industri rumahan maupun usaha berbasis ekonomi kreatif.
3. Menawarkan usaha penyediaan gerai-gerai atau kios di area strategis seperti bandara, khususnya produk busana Muslim yang menunjukkan identitas mayoritas masyarakat Indonesia.
Penjajakan kerja sama ini diinisiasi oleh Ketua Periodik PP Muslimat NU, Nyai Nurhayati Said Aqil bersama Tim Program Kementerian PDTT.
Nyai Said Aqil juga lebih menekankan kerja sama pada bidang yang mengembangkan ekonomi di bidang koperasi dan agrobisnis. (Fathoni)