Semarang, NU Online
pengurus wilayah Himpunan Pengusaha Santri (HIPSI) Jateng bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM mengadakan pelatihan Perkoperasian bagi pondok pesantren, Senin-Rabu (12-14/2). Lebih dari tiga puluh pesantren di Jawa Tengah mengikuti pelatihan ini.
Peserta selama tiga hari penuh mendapatkan banyak pengalaman berharga. Salah satu materinya spiritual bisnis. Obrolan seputar motivasi berbisnis ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo KH M. Yusuf Chudlori dengan moderator Mukhamad Zulfa (RMI NU Jateng).
"Macul langit wektu awan lan macul langit wektu bengi (mencangkul langit saat siang dan mencangkul langit saat malam)," papar Gus Yusuf.
Artinya, mencari rezeki pada siang hari sedangkan bermunajat di waktu malam. Luangkan waktu barang tiga puluh menit untuk menangis bersimpuh setelah bertahajud. Memanjatkan bait doa untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan berbahagia di akhirat.
Tinggal di waktu siangnya kita bekerja keras dengan sekuat tenaga, percaya bahwa Allah Maha Welas dan Asih terhadap hambanya, tentu akan mendapatkan rezeki.
Selain itu pengasuh Pesantren Entrepreneur (partner) memberikan strategi berbisnis ala santri. Pertama, niat dan motivasi untuk bisnis. Sejatinya kegiatan apapun yang dikerjakan manusia ini adalah ibadah termasuk berbisnis. Kedua, etika berbisnis santri, (amanah dalam segala hal dan akhlak santri karimah lainnya).
Ketiga, istiqomah dalam bahasa sekarang ajeg atau konsisten. Keempat, silaturahim dalam bahasa sekarang networking. Kalau keempat ini dipraktekkan. Insyaallah akan menjadi santri pengusaha yang berkah.
Selain spiritual bisnis, terdapat materi kebijakan pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan koperasi dan UMKM bagi pesantren, manajemen keuangan, konsep dasar perkoperasian, spiritual bisnis, peran serta anggota koperasi dan jaringan usaha koperasi.
Peserta yang sudah lama berkecimpung dan ada yang akan membuat koperasi ini, mendapatkan serangakaian simulasi bisnis. Mulai dari persiapan, proses hingga eksekusi ketika sudah berdiri koperasi.
Di sisi yang lain, Ketua HIPSI Jateng KH Imaduddin menyatakan, kegiatan seperti ini tak hanya berhenti di tempat pelatihan belaka.
"Kami selaku pengurus siap untuk untuk mendampingi santri-santri dan alumni untuk mulai merintis dan mengembangkan usaha yang dimiliki pesantren atau santri itu sendiri," ucap Kiai Imaduddin. (Red: Fathoni)