Hasyim: Indonesia Butuh Pemimpin Pejuang Hukum dan Ekonom
NU Online · Senin, 12 Mei 2014 | 05:55 WIB
Pamekasan, NU Online
Kendati pun Indonesia adalah negara yang sangat subur serta memiliki kekayaan alam yang amat melimpah, namun banyak fakta yang tak bisa dibantah tentang kondisi ekonomi Indonesia yang masih saja amat suram dan menyedihkan. Indonesia juga punya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang jumlahnya ribuan triliun setiap tahun, tapi rakyatnya berada dalam kubangan kemiskinan.
<>
Hal demikian ditegaskan oleh Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi saat mengisi sarasehan kebangsaan di Pendapa Ronggosukowati Pamekasan, Ahad (11/5) sore. Acara tersebut digelar oleh Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan. Organisasi yang diketuai Qusyairi tersebut mengangkat tema “Kilas Balik pemilu 2014: Pesta Demokrasi atau Petaka Demokrasi?”.
“Negara telah membuat kemiskinan dan pemiskinan warganya,” ujar Kiai Hasyim yang penjelasannya disimak oleh kader PMII se-Kabupaten Pamekasan.
Fakta kemiskinan tersebut, lanjutnya, diantaranya ialah masih banyaknya rakyat Indonesia yang mengalami kesulitan ekonomi, sehingga tidak sedikit yang terpaksa melakukan hal-hal yang tak diharapkan (misalnya: merampok, menipu, korupsi, mencuri, dan sejenisnya). Menurut Mbah Hasyim, itu semua karena terdesak masalah ekonomi.
“Mirisnya lagi, tidak sedikit pula warga Indonesia yang terpaksa meninggalkan sanak-keluarganya ke luar negeri hanya untuk menjadi kuli di negara lain sebagai TKI. Sebab, di negeri sendiri peluang menyambung dan menambal hidup dirasa sudah sangat sulit disediakan oleh pemerintah,” terangnya.
Untuk itu, tekannya, kondisi tersebut tidak lepas dari pemimpin negeri ini yang masih jauh dari harapan. Di sinilah, kata Mbah Hasyim, ranah politik menempati peran vitalnya.
“Pemimpin (presiden dan wakil presiden, red) yang dibutuhkan Indonesia saat ini dan untuk ke depan adalah sosok yang harus mengerti permasalahan bangsa serta bisa mengatasinya,” gagas Kiai Hasyim.
Rakyat Indonesia, terangnya, sampai saat ini masih amat banyak yang hidup dalam garis kemiskinan (ekonomi lemah). Atas dasar itu, masalah terberat yang sedang dihadapi bangsa dan negara Indonesia saat ini adalah masalah ekonomi.
Menurutnya, pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini harus pejuang ekonomi. Pejuang ekonomi berarti selain mengerti masalah-masalah ekonomi, dia memiliki komitmen yang jelas dalam memperjuangkan keadilan ekonomi serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Selain itu, kata Kiai Hasyim, masalah krusial lain yang dihadapi bangsa dan negara saat ini adalah tidak adanya penegakan hukum. Diterangkan, sistem penegakan hukum berjalan tidak jelas, sehingga tidak ada keadilan untuk rakyat. Karena itu, menurutnya, pemimpin yang dibutuhkan juga harus seorang pejuang hukum. (Hairul Anam/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
6
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
Terkini
Lihat Semua