Bogor, NU Online
Peringatan hari lahir (harlah) sekaligus tabligh akbar Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB) dihadiri tokoh nasional. Tokoh-tokoh itu di antaranya penyair D. Zawawi Imron, Anggota BPK Ali masykur Musa, KH Sa’adih Al-Batawi, Prof. Nandang Nazmul Munir, serta ketua LESBUMI NU Zastrow Al-Ngatawi. Hadir pula pembina KMNU IPB, Aji Hermawan dan Ismatul Hakim. <>
Tidak hanya itu, harlah bertajuk “Orasi Kepemudaan dan Kontemplasi Budaya” ini juga dihadiri perwakilan KMNU se-Indonesia, di antaranya KMNU UGM, UNES, UPI, STAN, STAINI Parung, Lembaga Kemahasiswaan IPB, PCNU Kota Bogor, peserta pesantren kilat Mata Air regional Bogor, serta ormas keagamaan lainnya.
Acara dilaksanakan pada Ahad, (3/6) bertempat di Auditorium Sumardi Sastrakusumah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Acara ini merupakan yang terbesar yang digelar KMNU IPB tahun ini.
Acara dibuka dengan penampilan hadrah KMNU, sambutan-sambutan, dan penyampaian materi dari pembicara. Pada sesi pertama, didaulat tiga pembicara yaitu K.H Nandang Nazmul Munir, D. Zawawi Imron dan Ali Masykur Musa; dipandu moderator Ivan Haryanto.
“Untuk memakmurkan bangsa, dibutuhkan pemuda yang bermoral dan profesional”, kata K.H Nandang di akhir pidatonya. Setelah itu, materi kedua disampaikan D. Zawawi Imron. “Menjadi orang pandai ada gurunya, tetapi menjadi orang mujur tak ada gurunya”.
Sesi pertama ditutup dengan pembicara ketiga: Ali Masykur Musa. Di akhir materi, ia mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang mempertemukan agama Islam dan budaya dalam bentuk Pancasila.
Usai sesi pertama Zastrow Al Ngatawi mengisi sesi kedua dengan tema, “Menggugah jiwa nasionalis dengan penghayatan makna budaya”.
“Beragama tanpa kebudayaan akan menimbulkan dua tipe manusia, yaitu manusia yang menjadi malaikat dan manusia yang menjadi setan. Pancasila dan Islam tidak bisa dipisahkan”, katanya.
Di ujung acara, tim hadrah KMNU kembali tampil. Kali ini ditemani dengan rekan-rekan dari KMNU universitas lain. Lantunan sholawat simtudduror (mahallul qiyam) menggema di auditorium. Acara pun ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Bachtiar Azizi, salah satu perwakilan dari IMAN (Ikatan Mahasiswa Nahdhiyyin) STAN.
Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Anik Wiati
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua