Nasional

Harlah IPPNU, Sekjen PBNU Ingatkan Tiga Pilar Berorganisasi

NU Online  ·  Sabtu, 3 Maret 2018 | 05:00 WIB

Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ahmad Helmy Faishal Zaini menyebutkan setidaknya ada tiga pilar dalam berorganisasi. Penjelasan tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada tasyakuran hari lahir ke-63 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Masjid An Nahdlah PBNU, Jakarta, Jumat (2/3) malam.

Yang pertama adalah bisadaqatin atau dengan sedekah. Helmy menjelaskan bahwa dalam berorganisasi harus memberikan apa yang dimiliki. Jika punya ilmu, maka ilmu itu harus diajarkan kepada anggota atau orang lain. Jika harta yang anggota tersebut miliki, maka sedekah dengan hartanya.

“Jika tidak memiliki harta dan juga ilmu, setidak-tidaknya adalah tenaga kita bisa kita berikan kepada IPPNU,” katanya.

Sedangkan yang kedua adalah ma’ruf, yakni berbuat baik. Pengejawantahan pilar kedua ini, menurut Helmy adalah akhlakul karimah. “Kita harus menjadi manusia yang sejatinya manusia,” ujarnya.

Untuk pilar ketiga adalah transformasi membangun peradaban. Berbeda dengan sebelumnya yang dilakukan secara individu, pilar terakhir ini merupakan kerja kolektif. Membangun peradaban masyarakat yang adil, sejahtera, dan makmur harus dilakukan secara bersama, bahu-membahu, jelasnya.

Jika kader IPPNU memahami tiga pilar tersebut, maka seluruh dimensi kegiatan organisasi harus memiliki kerangka yang mengarah kepadanya. “IPPNU dan IPNU sudah baik mengingat kegiatannya telah berkerangka dan mengarah, dan dalam penyelenggaraan kegiatannya selalu memiliki dimensi kemanusiaan,” tuturnya.

Tanpa tiga pilar tersebut, tidak ada manfaatnya berorganisasi. “Tidak ada gunanya, tidak ada manfaatnya kita berorganisasi, ber-IPNU, ber-IPPNU, berormas, kalau tidak melahirkan apa yang disebut tiga pilar,” kata Helmy mengutip penjleasan dari Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. (Syakirnf/Ibnu Nawawi)