Nasional

Hari Pencoblosan, PBNU: Tetap Tenang, Tak Perlu Pengerahan Massa

NU Online  ·  Senin, 17 April 2017 | 09:25 WIB

Jakarta, NU Online
Menjelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau agar masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi oleh informasi dan kampanye-kempanye negatif.

“Yang seneng Ahok silakan pilih, yang seneng Anies silakan coblos. Tidak perlu pengerahan massa dengan tujuan politis, dari awal saya tidak setuju,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Senin (17/4) dalam jumpa pers Seruan Moral Organisasi-organisasi Keagamaan terkait Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua di Gedung PBNU Jakarta.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan ini, massa yang kabarnya akan dikerahkan ke setiap TPS itu hanya akan menimbulkan situasi tegang dan tidak kondusif di tengah pesta demokrasi yang mestinya dijaga dengan baik dan saling percaya.

“Kita percayakan kepada KPU, Bawaslu, dan DKPP. Apapun hasilnya nanti, semua harus menghormati dan siapapun yang dinyatakan menang, hal itu adalah kemenangan seluruh warga DKI Jakarta,” jelas Kiai Said.

Dalam seruan moral yang menggandeng seluruh pimpinan organisasi keagamaan itu, Kiai said menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak ada agenda politik. Ia memandang, seruan moral dari para pemimpin agama sebagai wujud mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok.

“Pertemuan lintas agama untuk menyikapi Pilkada DKI menjelang pencoblosan ini tidak ada unsur politik. Kita mendahulukan kepentingan bangsa agar terwujud demokrasi yang bermartabat,” tegas kiai asal Kempek Cirebon ini.

Dia menerangkan, organisasi keagamaan sebagai unsur civil society mempunyai tanggung jawab untuk memperkuat persatuan bangsa dan negara melalui berbagai kegiatan seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain, tak terkecuali pendidikan politik.

Hadir dalam jumpa pers tersebut di antaranya, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua KWI Uskup Agung Jakarta MGR. I. Suharyo, Ketua Umum PGI Pdt. Henriette T. Hutabarat Lebang, Ketua Umum NSI Maha Pandita Utama Suhadi Sendjaja, Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Umum MATAKIN Uung Sendana, Sekjen LPOI Luthfi Attamimi, serta perwakilan dari Mabes Polri. (Fathoni)