Hari Ibu, Fatayat Gelar Jalan Sehat di Monas
NU Online · Ahad, 22 Desember 2013 | 03:02 WIB
Jakarta, NU Online
Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, Pimpinan Pusat Fatayat NU menggelar jalan sehat dengan rute Monumen Nasional (Monas)-Bundaran HI-Monumen Nasional, Ahad (22/12) dengan jarak sekitar 2.5 km.
<>
Kader-kader Fatayat berseragam pakaian olah raga putih hijau khas Fatayat secara bergelombang memenuhi sisi selatan Silang Monas. Tak sedikit diantaranya datang bersama keluarga, suami dan anak. Rekreasi sekaligus olah raga bersama. Dan jika beruntung, siapa tahu dapat hadiah door prize.
Sekitar jam 6 pagi, mereka melakukan pemanasan dengan senam aerobik dipandu oleh beberapa instruktur senam diiringi dengan musik yang ceria.
Menteri BUMN Dahlan Iskan yang energik, turut datang dalam acara ini. Ia naik ke panggung dan mengajak peserta untuk sehat dengan berolah raga senam.
Hujan rintik-rintik yang membasahi monas sejak subuh tidak menghalangi para anggota Fatayat untuk ikut senam dan bergembira bersama.
Mantan Wapres Jusuf Kalla bersama istrinya Mufida Jusuf Kalla ikut hadir dan bergembira serta menyampaikan Selamat Hari Ibu. Kedatangannya disambut meriah oleh ibu-ibu muda Fatayat NU. Ia mengajak hadirin membacakan surat Al-Fatihah secara bersama-sama untuk mendoakan figur Ibu, yang telah berkorban membesarkan anak-anaknya.
Ketua Umum PP Fatayat NU Ida Fauziyah bersama dengan Sekjen PBNU H Marsudi Syuhud melepas rombongan jalan kaki dengan mengibarkan bendera dan melepaskan balon ke udara.
Panitia menyediakan sejumlah hadiah menarik, termasuk dua umrah bersama dengan NRA tour and travel, kulkas, sepeda gunung dan sejumlah hadiah hiburan lainnya.
Ketua Umum PP Fatayat NU Hj Ida Fauziyah menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penyegaran kembali dan menumbuhkan semangat berorganisasi serta rasa bangga bagi anggota Fatayat di tengah beragam organisasi masyarakat belakangan ini. Disamping itu, Fatayat NU sebagai bagian dari perempuan Indonesia memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan keluarga.
"Keberhasilan seorang pria, begaimana pun hebatnya kesuksesan mereka itu karena peran besar yang diberikan oleh perempuan. Oleh karena itu peran perempuan yang besar itu patut dihargai. Kita juga tidak akan lupa bahwa sejarah bangsa kita telah membuktikan bahwa kaum ibu lah yang telah menjadi inspirasi pergerakan perempuan Indonesia, sehingga saatnya kaum Ibu bangkit dari keterbelakangan di segala bidang baik di bidang pengetahuan, sosial, politik dan ekonomi serta bidang lainnya,” katanya.(mukafi niam)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua