Nasional

Hari Guru Nasional, Ketua LP Ma’arif NU Dorong Para Guru Tingkatkan Kompetensi Digital

Kam, 25 November 2021 | 13:45 WIB

Hari Guru Nasional, Ketua LP Ma’arif NU Dorong Para Guru Tingkatkan Kompetensi Digital

Ketua LP Ma'arif PBNU KH Zaenal Arifin Junaedi mendorong pendidikan meningkatkan kapasitasnya dalam bidang digital.

Jakarta, NU Online

Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong para pendidik memanfaatkan momentum Hari Guru Nasional untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi di era digital. Menurutnya, berbagai upaya peningkatan kapasitas dan profesionalitas perlu dilakukan oleh para guru.


"Di era sekarang, guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknologi, hal ini merupakan kebutuhan di masa yang akan datang,” kata Ketua LP Ma'arif PBNU KH Zaenal Arifin Junaedi, kepada NU Online, Kamis (25/11/21). 


Disebutkan, perkembangan teknologi yang pesat turut mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Sekarang, ada lebih banyak cara untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu sama lain. Menemukan informasi pun menjadi lebih mudah.


“Ini menjadi tugas yang cukup menantang bagi para pengajar untuk menyiapkan generasi yang adaptif dan resiliensi di masa depan,” jelas Kiai Arjuna, demikian ia biasa disapa.


Perubahan ini, lanjut dia, turut berimbas kepada dunia pendidikan. Mulai dari metode pengajaran hingga teknologi penunjangnya telah berevolusi. Tenaga pengajar pun tak bisa lagi mempraktikkan pola belajar yang pasif, yang menempatkan murid sebagai pendengar ceramah dalam kelas. 


“Katakan saja, ketika kini para pendidik belum dapat sepenuhnya beradaptasi dengan kehidupan era revolusi industri 4.0, dunia sudah memasuki era 5.0 yang menekankan aplikasi dan teknologi digital. Karenanya, para guru harus lebih kreatif dalam mengemas materi pelajaran,” terang kiai kelahiran Kendal, 17 Mei 1959 itu.


Ia mengungkapkan, ada banyak perubahan signifikan antara sistem pengajaran di masa lampau dengan sekarang. Kini, semua materi dialihkan ke bentuk digital, yang dapat langsung dibuka di laptop atau smartphone murid.


"Setiap tahap perkembangan teknologi akan menciptakan tantangan baru bagi para guru. Sekarang, guru-guru ditantang untuk mengimbangi para siswanya yang fasih teknologi,” beber alumni Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta itu.


Kendati demikian, di tengah mudahnya akses informasi yang didapat, baginya, literasi digital tetap menjadi hal yang penting dipelajari. Terutama bagi guru sehingga mudah menjelaskan kepada para siswa. Sebab, literasi berhubungan erat dengan kesadaran. Maksudnya, kesadaran  menggunakan teknologi yang sesuai fungsinya.


Kemudian, tambah Kiai Arjuna, hal yang tak kalah penting bagi guru di era digital adalah kemampuan untuk mempertebal proses persinggungan karakter atau akhlak siswa. Hal tersebut harus dicontohkan secara langsung oleh gurunya.


“Untuk urusan karakter dan akhlak, saya rasa teknologi tak bisa menggantikan,” tuturnya.


Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF