Hari Bela Negara, Pagar Nusa Kirim 30 Pasukan Inti
NU Online · Jumat, 19 Desember 2014 | 01:02 WIB
Jakarta, NU Online
Dalam rangka memperingati Hari Bela Negara tahun 2014, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menunjuk Pimpinan Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Upacara Pencanangan Gerakan Nasional Bela Negara, Kamis (19/12), di Tugu Monas dengan mengirim 30 personel Pasukan Inti (PASTI) Pagar Nusa, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan RI.
<>
Peringatan Hari Bela Negara tahun 2014 yang digelar oleh Kementerien Pertahanan RI dalam bentuk Upacara Pencanangan Gerakan Nasional Bela Negara dengan mengibarkan Bendera Merah Putih berukuran 2.250 meter persegi di Tugu Monas kali ini melibatkan komponen Bangsa sebanyak 10.240 orang dari Kementerian/Non Kementerian, TNI, Polri, Mahasiswa, Pelajar, Pramuka, Organisasi Masyarakat dan Perusahaan (BUMN/BUMS).
PP PSNU Pagar Nusa sebagai perwakilan PBNU sudah menyiapkan 30 personel PASTI untuk mengikuti upacara tersebut, "Sesuai dengan surat edaran yang kami terima, Pagar Nusa sudah menyiapkan 30 personel yang di ambil dari PASTI Pagar Nusa dengan atribut khas PASTI untuk mensukseskan acara tersebut," kata Edy Junaedi salah satu pengurus harian PP PSNU Pagar Nusa.
Dia mengungkapkan, Pagar Nusa merupakan Pagarnya NU dan Bangsa yang menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final yang wajib dipelihara dan dipertahankan, bagi Pagar Nusa bela Negara tidak hanya urusan perang antar negara tetapi juga membangun konsep bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang utuh sesuai nilai-nilai Pancasila.
"Bela Negara tidak hanya kewajiban mengangkat senjata untuk mempertahankan kedaulatan Negara, karena saat ini yang justru sangat mengkhawatirkan adalah munculnya doktrin-doktrin yang mengancam keutuhan NKRI, misal wacana tentang pembentukan Negara Islam dan lain-lain," ujarnya.
Sebagai organisasi Islam, peran Pagar Nusa untuk menumbuhkan gairah Bela Negara sangat penting sebagai dasar penguat keutuhan NKRI yang selama ini sering berbenturan dengan kepentingan SARA, pungkas Edy. (Nashr Fanie/Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
5
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hikmah Hijrah Nabi Muhammad kanggo Generasi Milenial lan Z
Terkini
Lihat Semua