Nasional

Hadirilah, Festival Para Seniman Ternama di Pesantren Cigaru Cilacap!

Jum, 15 Desember 2017 | 08:20 WIB

Jakarta, NU Online
Pondok Pesantren Pembangunan Miftahul Huda Cigaru, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengagendakan perhelatan Pekan Budaya Cigaru (PCB) pada 17-21 Desember 2017. Festival yang dirangkai dengan peringatan Maulid nabi ini menghadirkan sejumlah seniman ternama Indonesia.

Pekan Budaya Cigaru akan dibuka dengan karnaval “Sedina Dadi Wayang” atau “Sehari Menjadi Wayang”. “Agar dapat tampil lebih menarik, wayang ditampilkan sesuai selera visual dan pertunjukan masa kini yang lebih bebas dan luwes dalam berkespresi namun dengan tetap menjaga semangat intinya,” kata Faisal Kamandobat, penanggung jawab festival ini.

Karnaval tersebut diikuti oleh para peserta yang terdiri dari para santri, warga desa, komunitas minat-bakat dan antar iman. Mereka akan mengenakan kostum wayang, adat dan pakaian eksprimental sebagai manifestasi rasa syukur dan kreativitas.

“Karnaval akan berlangsung dari makam pahlawan di alun-alun kota Majenang menuju lokasi pondok pesantren di dusun Cigaru, Desa Cibeunying, sebagai refleksi terhadap perjuangan KH Sufyan Tsauri sebagai pengasuh pesantren sekaligus tokoh kharismatis masyarakat Majenang dalam memimpin gerilya kemerdekaan,” tambah Faisal dalam sebuah rilis.

Selain karnaval, diselenggarakan pula berbagai pelatihan keterampilan, antara lain pelatihan membuat batik, lokakarya pengobatan herbal, bimbingan menulis kreatif, pelatihan menggambar, serta pelatihan tentang etika dan hukum dalam menggunakan internet.

Pekan Budaya Cigaru menyelenggarakan beberapa kegiatan yang menghibur meliputi pertunjukan wayang kontemporer oleh seniman Indonesia terkemuka Heri Dono, Nasirun dan Samuel Indratma, dan atraksi Barongsai oleh komunitas Tionghoa Purwokerto.

Ada pula pertunjukan biola solo oleh Sagaf Faozata Adzkia dan Arum Rindu Sekar Kasih, musikalisasi puisi oleh Alfiyan Harfi, Kedung Dharma Romansha, Badruddin Emce dan para penyair muda lainnya. Pekan Budaya Cigaru akan ditutup dengan parade musik hadrah dari beberapa pesantren di Kecamatan Majenang.

Tak ketinggalan, selama pekan budaya juga berlangsung bazar makanan tradisional dan bursa buku serta pameran seni rupa yang menampilkan karya para pelukis terkemuka dari Cilacap dan Jogjakarta seperti Samuel Indratma, Bob Sick Yudhita, Daryono Yunani, Ismanto Wahyudi, Yaksa Agus, Fatoni Makturodi, Titus Garu, Taufik Hidayat dan beberapa seniman lainnya.

Pada setiap pertunjukan akan diserahkan Anugerah Punokawan Award untuk para santri yang memenangkan lomba menulis puisi, prosa, esei dan melukis. Para pemenang akan menerima medali Golden Semar, Silver Gareng, Bronze Petruk serta Metal Bagong. Kompleks pesantren sebagai arena festival akan dirias dengan instalasi lampion dan wayang terbang sebagai lambang harapan di mana warna-warni cahaya menjadi simbol dari pancaran rahmat dan berkah untuk kehidupan yang lebih baik. (Red: Mahbib)