Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Doa dan Tahlil dalam rangka memperingati Haul ke-1 H Muhyiddin Arubusman di Masjid An-Nahdloh Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (11/4).
Hadir Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal H Helmy Faisal Zaini, Ketua KH Abdul Manan Ghani, Katib Syuriah KH Nurul Yaqin Ishaq, dan Ketua PB PMII H Ahmad Bagja periode 1977-1981.
Sesaat sebelum pembacaan tahlil dimulai, Kiai Said mengingatkan tentang keberadaan dunia yang bersifat sementara. H Muhyiddin Arubusman, menurutnya, sudah meninggalkan alam materi menuju alam universal, alam akhirat yang tidak ada akhirnya.
"Itulah alam setelah di muka dunia ini," kata kiai kelahiran Kempek, Cirebon, Jawa Barat, itu.
"Dunia ini seperti apa sih. Isinya panas, macet, isinya hasud, dengki, dan tidak ada abadi tuh semuanya," tambahnya.
Jadi, ajak Kiai Said kepada hadirin, agar menjalankan amanat hidup di dunia dari Allah ini dengan baik karena semuanya hanya pinjaman dan hak guna pakai.
"Yang di partai, silakan sukses di partai, di bisnis silakan sukses, tapi ketahuilah (semuanya) pinjaman saja. Semua adalah hak guna pakai saja, tapi owner-nya, sertifikat aslinya, pemiliknya Allah," Kiai Said mengingatkan. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)