Nasional

Habib Luthfi, Sosok Ulama Pemersatu Bangsa dan Penjaga NKRI

Sel, 10 Januari 2017 | 00:40 WIB

Habib Luthfi, Sosok Ulama Pemersatu Bangsa dan Penjaga NKRI

Foto: Fanpage Habib Luthfi.

Pekalongan, NU Online
Peringatan Maulid Nabi Agung Muhammad SAW di Kanzus Sholawat Pekalongan, Jawa Tengah pada Ahad (8/1) yang berlangsung meriah dan sukses dihadiri ratusan ribu jama’ah, dan Presiden Jokowi, itu semua tidak lepas dari sosok pemersatu umat dari segala lapisan masyarakat.

Dia adalah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN), juga sekaligus sebagai Khadimul Maulid yang dekat dengan siapa saja.

Dari 17 kali kegiatan Maulid Nabi dilaksanakan, sudah tidak terhitung jumlahnya para ulama, habaib, pejabat negara hingga tokoh tokoh non-muslim pimpinan gereja di Kota Pekalongan hingga rakyat jelata tidak pernah absen untuk hadir di acara rutin tahunan.

Habib Luthfi bin Yahya menjadi magnet bagi bangsa yang merindukan kedamaian dan ketenteraman. Simak saja beberapa agenda peringatan maulid selalu bernuansa kebangsaan dan ke Indonesiaan. Ada kegiatan kirab merah putih, apel ikrar kesetiaan NKRI, pawai panjang jimat hingga pentas musik samer.

Presiden Jokowi yang hadir di puncak acara peringatan Maulid Nabi di Kanzus Sholawat mengakui, baru kali ini ada peringatan maulid nabi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila.

Dari tamu tamu VIP yang hadir selain Presiden Joko Widodo, ada Panglima TNI, Kapolri, jajaran menteri, politisi, Sekjen PBNU, hingga tamu tamu habaib dari luar negeri sebut saja Habib Zaed dari Yaman, Syekh Muhammad Rajab Dieb (Mursyid Thariqah Naqsabandiyah di Syria) dan Syech Mohammad Adnan Al-Afyuni, Mufti Damaskus.

Sekretaris Panitia Maulid, Sumarjo mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan dan isi kegiatan maulid merupakan ide dan gagasan Habib Luthfi selaku khodimul maulid, termasuk para tamu undangan yang hadir.

"Di acara maulid ini, bukan hanya dari umat Islam saja yang hadir, akan tetapi tokoh tokoh agama dari nonmuslim yang selama ini dekat dengan Habib Luthfi selalu hadir setiap tahun," ujar Sumarjo.

Dikatakannya, apa yang telah dilakukan oleh Habib Luthfi adalah bukti pengakuan kemajemukan dan keanekaragaman suku, bangsa dan agama yang ada di bumi pertiwi, apalagi Habib Luthfi tokoh ulama yang sudah mendunia.

Maka tidak heran jika even peringatan maulid maulid dan kegiatan berskala internasional termasuk konferensi ulama internasional yang berlangsung Juli 2016 lalu berlangsung sukses.

Tokoh politik tidak pernah absen di acara Maulid Nabi di Kanzus Sholawat, baik PKB, Golkar, Nasdem, PPP, PD, PAN dan lain lain baik yang dipusat dan di daerah juga menyatu menggemakan sholawat untuk kedamaian. 

“Meski mereka beda politik, kalau sudah di Kanzus Sholawat rukun dan kompak,” terang Sumarjo.

Slogan NKRI harga mati yang selalu digelorakan oleh Habib Luthfi setiap saat dan di setiap kesempatan terus bergema dan Maulid Nabi yang berlangsung di Kanzus Sholawat kemarin bukan akhir dari seluruh kegiatan. 

Akan tetapi sebuah awal kegiatan peringatan maulid yang terus akan bergulir ke berbagai daerah hari, minggu hingga berbulan-bulan sampai ramadhan tiba bahkan sambung hingga bulan Dzulhijjah.

Kumandang sholawat dan pekik "NKRI harga mati" akan terus bergema sepanjang masa selama kegiatan peringatan maulid yang dimotori Habib Luthfi terus berjalan dari waktu ke waktu untuk cinta Rasulullah dan cinta Indonesia. (Abdul Muiz/Fathoni)  Â