Nasional

Gus Yahya Sebut Otoritas Seseorang Jadi Dalil Tersendiri

NU Online  ·  Rabu, 18 April 2018 | 03:30 WIB

Jakarta, NU Online
Dulu madzhab fiqih cukup banyak, tidak hanya berjumlah empat. Namun, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebut beberapa di antaranya tereliminasi karena tidak memiliki otoritas yang cukup untuk diikuti oleh umat.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan materi pada halaqah yang digelar oleh Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) di Gedung PBNU Jakarta, Selasa (17/4).

Menurutnya, otoritas itu hasil dari fungsi politik. Proses-proses sosial politik yang dijalani seseorang akan melahirkan wibawanya. Ketika seseorang sudah mempunyai otoritas yang cukup, tidak lagi perlu berdalil.

Gus Yahya menceritakan bahwa saat Kiai Ahmad Shiddiq menyatakan konsep tri ukuhuwah-nya, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah tidak lagi menyampaikan dalilnya.

“Kiai Ahmad Shiddiq-lah dalilnya,” katanya pada halaqah yang mengangkat tema NU dan Islamophobia Global itu.

Ia mengisahkan bahwa tidak ada dalil keluarnya Kiai Wahab Chasbullah keluar dari Masyumi. “Tapi karena Kiai Wahab punya otoritas, Kiai Wahab nafsu al-dalil (dalil itu sendiri),” katanya.

Tak berhenti pada dua contoh kiai di atas. Gus Yahya juga bercerita bahwa tempo hari KH Maimoen Zubair dawuh di Sarang, “Pokoknya Indonesia ini wajib NKRI. Gak boleh yang lain.”

Ia pun berujar kepada orang di dekatnya, jika Mbah Maimoen sudah dawuh, jangankan membantahnya, bertanya tentang dalilnya saja, menurutnya, sudah su’ul adab. (Syakir NF/Fathoni)