Gus Sholah: Prinsip Ekonomi Islam adalah Keadilan Sosial
NU Online · Senin, 9 Februari 2015 | 07:02 WIB
Solo, NU Online
Dewasa ini, umat Islam banyak melakukan upaya untuk menerapkan nilai-nilai Islam di banyak sektor. Namun, terkadang penerapannya masih sebatas formalitas belaka. Hal tersebut juga merambah di sektor ekonomi.<>
Terkait persoalan ini, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid menuturkan, bahwa ekonomi Islam dan ekonomi konstitusi mestinya sejalan, dan berprinsip keadilan sosial.
“Prinsip ekonomi Islam adalah keadilan sosial dan kemaslahatan umum, sejalan dengan ekonomi konstitusi berusaha meratakan hasil pembangunan,” terang Gus Sholah, saat menjadi narasumber di acara seminar nasional Pra-Kongres Umat Islam di Solo, Sabtu (7/2).
Dalam acara yang bertemakan ‘Reaktualisasi Peran Umat Islam dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ tersebut Gus Sholah juga menyinggung peran organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan partai-partai berbasis massa Islam untuk melakukan kajian mendalam tentang kehidupan ekonomi.
“Kita harus terus menggali, mengembangkan teori ekonomi Islam dan memperbaikinya,” tutur dia.
Selain Gus Sholah, turut hadir sejumlah narasumber antara lain ketua PBNU KH Slamet Effendi Yusuf, Din Syamsuddin, dan Buya Syafi’i Ma’arif. (Ajie Najmuddin/Fathoni)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua