Nasional

Gus Mus Tekankan Dua Hal dalam Muktamar Sastra

NU Online  ·  Kamis, 20 Desember 2018 | 03:50 WIB

Gus Mus Tekankan Dua Hal dalam Muktamar Sastra

KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus)

Jakarta, NU Online
Kiai yang juga sastrawan dan budaywan, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengatakan bahwa di dalam sastra tidak hanya terdapat olah pikir, tetapi juga olah rasa. Sebab itu menurutnya, perhelatan Muktamar Sastra penting untuk memperkuat olah rasa.

“Saat ini yang kurang dalam diri kita ialah olah rasa,” ujarnya saat memberikan sambutan pada Muktamar Sastra, Rabu (19/12) di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang ini, orang yang tidak mempunyai dzauq (rasa) tidak mudah diajak berbicara soal sastra, karena tidak mengerti.

“Mereka jangan diajak bicara soal sastra, tidak mudeng (mengerti)," terangnya. 

Menurut kiai yang telah banyak menelurkan syair, puisi, cerpen, dan lukisan ini, jika seseorang tidak mempunyai rasa, maka perhatiannya hanya terfokus pada manusia secara fisik, bukan pada perasaan manusia.

“Rasa itu yang menjadi keunggulan dan perbedaan orang pesantren. Hal itu, tidak terlepas dari tradisi sastra di pesantren,” jelas Gus Mus.

Muktamar Sastra pertama di Indonesia ini berlangsung 18-20 Desember 2018. Perhelatan ini diikuti ratusan sastrawan dengan mengangkat tema Menggali Kenusantaraan, Membangun Kebangsaan. (Red: Fathoni)