Gus Mus: Poligami Menjadi Modus Pencucian Uang
NU Online · Jumat, 20 Desember 2013 | 08:23 WIB
Rembang, NU Online
Modus pencucian uang hasil korupsi di Indonesia semakin beragam, mulai digunakan untuk membeli mobil mewah, rumah milyaran rupiah hingga poligami.<>
Hal itu disampaikan oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri, Jumat pagi (20/12), di hadapan jamaah pengajian rutin setiap Jumat, di aula Pondok Pesantren Raudhotut Tholibien Leteh Rembang.
Gus Mus mengatakan, para koruptor sekarang tidak pernah menyimpan uang di rumah, pasalnya modus seperti itu, sudah banyak diketahui oleh penyidik anti korupsi.
“Para pelaku korupsi kebanyakan menggunakan uang hasil korupsi untuk membeli mobil, rumah hingga diatasnamakan istri mereka yang jumlahnya lebih dari satu,” kata Gus Mus.
Namun penyidik anti korupsi, lanjut Gus Mus, semakin jeli, sehingga modus seperti itu dapat terdeteksi dan tertangkap.
Lebih jauh Gus mus menambahkan, tak jarang para koruptor mengalihkan harta benda hasil korupsi mereka atas nama, sopir, pembantu dan orang lain, supaya tidak terendus petugas.
Kiai sastrawan itu berpesan, sebagai orang muslim, banyaklah bersyukur, dan amanah sehingga selamat dunia dan akhirat. (Ahmad Asmu’i/Anam)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
Terkini
Lihat Semua