Nasional

Gus Mus Menduga Masih Ada yang Anggap Sepele Covid-19

Sen, 21 Juni 2021 | 15:15 WIB

Gus Mus Menduga Masih Ada yang Anggap Sepele Covid-19

Satgas NU Peduli Bekasi melakukan penanganan Covid-19 (Foto: dok Satgas NU Peduli Covid-19)

Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menduga masih ada sebagian masyarakat masih ada yang menganggap persoalan pandemi Covid-19 sebagai sesuatu yang sepele. Bahkan ada pula yang tidak memercayai adanya virus yang disebut sebagai wabah kemanusiaan. 

 

Ia lantas mengingatkan bahwa peningkatan lonjakan kasus Covid-19 saat ini sangat luar biasa. Setiap kali membuka media sosial selalu berisi berita duka dari seseorang yang kebanyakan dari mereka berpulang karena Covid-19. 

 

“Saudara-saudaraku seperti yang kita baca dari berita-berita, peningkatan lonjakan kasus Covid-19 saat ini luar biasa. Setiap kita membaca status di facebook, unggahan di Instagram, twitter, sering kita membaca innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Guru, kiai, kawan, saudara, famili-famili kita wafat dan kebanyakan dari mereka karena virus Covid-19 ini," kata Gus Mus melalui tayangan di IGTV akun pribadinya s kakung diakses Senin (21/6) malam.   

 

Padahal, katanya, terdapat berbagai berita di dunia yang terdampak akibat pandemi Covid-19 ini. Misalnya terhadap kebijakan pemerintah Arab Saudi tentang haji dan umrah yang membuat umat Islam di Indonesia pun turut merasa gundah. Karena itu, Gus Mus menyebut bahwa Covid-19 adalah musibah kemanusiaan.

 

“(Covid-19) ini adalah musibah kemanusiaan, bukan hanya musibah perorangan, kelompok, partai, negeri, daerah, etnis, agama tapi manusia secara keseluruhan. Mungkin Allah memang ingin memberikan pelajaran yang besar terhadap semua manusia,” tutur Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini. 

 

Gus Mus menegaskan, pelonjakan kasus Covid-19 sangat memiliki dampak yang sangat luas di Indonesia. Di antaranya rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang penuh. Bahkan dokter, tenaga medis, dan siapa saja yang berada di garis terdepan mengurusi pandemi sudah mengalami kelelahan yang luar biasa. 

 

“Maka rasa kemanusiaan kita, terutama sebagai bangsa Indonesia yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab harus membuat kita bersikap memprioritaskan persoalan kemanusiaan ini dari yang lain-lain. Soal politik, soal apa saja, bahkan soal ekonomi juga, kita harus prioritaskan ini untuk mengekang laju penularan dari virus ini sehingga nanti kita bisa berbuat yang lain,” tutur Gus Mus.

 

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19  per hari ini menunjukkan bahwa terdapat penambahan 14.536 kasus baru Covid-19. Saat ini, total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.004.445 orang sejak 2 Maret 2020 lalu.  

 

Sementara itu, pasien sembuh akibat Covid-19 pun bertambah jumlahnya. Hari ini tercatat, sebanyak 9.233 orang dinyatakan telah sembuh. Dengan begitu, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 1.801.761 orang. 

 

Jumlah pasien yang meninggal karena terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Pada periode 20-21 Juni 2021, ada 294 pasien Covid-19 yang wafat. Secara akumulatif, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 54.956 orang sejak awal pandemi.

 

Saat ini juga tercatat ada 147.728 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Selain itu, terdapat 124.845 orang yang berstatus suspek.

 

Kasus Covid-19 sudah ada di 510 kabupaten/kota dari 34 provinsi atau penularan virus telah terjadi di 99 persen wilayah Indonesia.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan