Gus Mus Jelaskan Peran Pesantren sebagai Penerus Dakwah Wali Songo
NU Online · Kamis, 14 Maret 2024 | 19:01 WIB
Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri menjelaskan lembaga pendidikan pesantren merupakan penerus dari tradisi dakwah yang dirintis oleh Wali Songo. Sementara Wali Songo merupakan penerus dakwah Rasulullah saw.
"Pesantren-pesantren itu penerus daripada Wali Songo. Wali Songo penerus dakwahnya Rasulullah saw," jelasnya dalam tayangan "Eksklusif Gus Mus: Prinsip & Hakikat dakwah Eps. 1 | Kisah para Pendakwah Edisi #1" di kanal YouTube NU Online, Selasa (12/3/2024).
Menurut kiai yang kerap disapa Gus Mus itu, pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam mempertahankan dan meneruskan warisan keilmuan dan spiritualitas dari para wali di masa lampau.
"Kanjeng Nabi, Wali Songo, pesantren. Kanjeng Nabi itu bil hikmati wal-mau'izatil-hasanati. Kanjeng Nabi shalat lalu ngendiko: 'shallu kama roatumuni usholli; shalatlah seperti aku', kata Nabi," papar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Tradisi pesantren ini, menurutnya, memiliki keunikan tersendiri, di mana setiap pesantren memiliki ciri khas dan spesialisasi dalam bidang ilmu tertentu.
"Harus kita pahami bahwa pesantren tidak satu meskipun cikal-bakalnya, niat pertamanya sama, tapi beda. Dulu itu malah ada pesantren yang seperti takhasus spesialisasi. Kalau ingin (belajar) ushul fiqih, di Tambak Beras. Kalau ingin belajar fiqih di Denanyar. Kalau ingin Qur'an di Krapyak Jogja. Itu ada begitu," ungkap Gus Mus.
Dia juga menyoroti pendekatan pendidikan di pesantren yang terdiri dari dua hal utama, yaitu pengajaran (ta'lim) dan pendidikan (tarbiyah). Gus Mus menegaskan bahwa pendidikan karakter (tarbiyah) memiliki prioritas utama di pesantren, sementara pengajaran ilmu agama (ta'lim) memiliki peran pendukung.
"Makanya, pengajarannya kadang-kadang tidak metodologis. Belakangan saja ada madrasah segala macam, tapi yang dulu yang dipentingkan adalah tarbiyah ini. Memang lambat, karena ini membutuhkan contoh, keteladanan dan lain sebagainya," jelasnya.
Pesantren, sambungnya, tidak hanya menjadi tempat untuk memperoleh pengetahuan agama, tetapi juga menjadi wadah untuk pembentukan karakter dan kepribadian yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Gus Mus menegaskan bahwa pendekatan tarbiyah inilah yang mampu mengubah perilaku peserta didik di pesantren.
"Tapi pengajaran itu bukan yang bisa merubah perilaku. Yang bisa mengubah perilaku adalah tarbiyah pendidikan dan ini memang membutuhkan waktu," pungkas Gus Mus.
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
2
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
5
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua