Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Cerpenis H Danarto pada Selasa (10/4) malam.
Gus Mus yang juga sastrawan, penyair, dan budayawan ini menegaskan, Danarto merupakan sastrawan dan seniman besar Indonesia. Karya-karyanya berupa cerpen dan lukisan banyak menginspirasi dunia seni dan sastra.
“Innalillahi wainna ilaihi raji’un... Satu lagi sahabat baik, H Danarto, sastrawan dan seniman besar Indonesia telah mendahului ita pulang ke Rahmatullah,” ucap Gus Mus dikutip NU Online melalui akun instagram pribadinya, @s.kakung, Rabu (11/4).
“Semoga husnul khatimah. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu, wa akrim nuzulahu waj’aliljannata matswah, Al-Fatihah,” tutur Gus Mus mendoakan almarhum Danarto.
Danarto wafat di usia 77 tahun. Seperti diberitakan sebelumnya, Danarto meninggal dunia karena dilanggar oleh pesepeda motor pada Selasa (10/4) sekitar pukul 13.30 WIB yang menabraknya di depan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Danarto lahir di Sragen, Jawa Tengah, 27 Juni 1940. Anak keempat dari lima bersaudara ini pernah menempuh pendidikan di ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) Yogyakarta dengan konsentrasi seni lukis.
Pada tahun 1973, ia dipercaya menjadi pengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Terlihat jelas, selain mampu merangkai tinta dalam kuas, ia juga mahir merangkai kata-kata dalam cerpen-cerpennya.
Di antara karya-karya Danarto ialah sebagai berikut:
1. Godlob, kumpulan cerpen, 1975
2. Adam Ma'rifat, kumpulan cerpen, 1982
3. Orang Jawa Naik Haji, catatan perjalanan ibadah haji, 1983
4. Berhala: Kumpulan Cerita Pendek, 1987
5. Setangkai Melati di Sayap Jibril, kumpulan cerpen, 2000
6. Kacapiring, 2008
Atas pengabdian dan karya-karyanya itu, Danarto mendapat sejumlah penghargaan. Dia memenangkan Hadiah Sastra 1982 Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan Hadiah Buku Utama 1982. Tahun 2009 Danarto menerima Ahmad Bakrie Award untuk bidang kesusasteraan. (Fathoni)