Semarang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus)Â mengatakan Nabi Muhammad saw adalah teladan manusia terbaik sepanjang masa. Keteladanan Nabi Muhammad berlaku dari zaman terdahulu, sekarang, bahkan sampai kiamat.
"Beliau (Nabi Muhammad saw)Â adalah seorang manusia yang mengerti manusia dan yang memanusiakan manusia. Tidak pernah Kanjeng Nabi menyampaikan sesuatu yang memberatkan umatnya," kata Gus Mus pada pengajian yang diadakan Remaja Masjid Agung Semarang (Karisma), Sabtu (21/7) malam.Â
Menurut Gus Mus, Nabi Muhammad sunggguh mengerti kapasitas masing-masing manusia yang variatif. "Beliau selalu mengajarkan kemudahan yang fleksibel sesuai dengan taraf seorang manusia," kata Gus Mus.
Ia pun mengutip sebuah hadist sahih yang diriwayatkan Buhkari dan Muslim, "Dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian."
Gus Mus menjelaskan bahwa Kanjeng Nabi adalah manusia yang memperlakukan manusia dengan kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal itu berbanding lurus dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila sila keempat, Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Oleh karenanya, kata Gus Mus, kita patut mensyukuri keadaan kita yang sekarang, yaitu keadaan menjadi manusia yang hidup di Indonesia serta menjadi umat Nabi Muhammad saw. Bagaimanakah cara kita mensyukurinya? Gus Mus memaparkan jika kita bersyukur menjadi umat Kanjeng Nabi maka kita harus merawat keislaman kita.
"Jika kita bersyukur hidup di Indonesia maka kita harus merawat keindonesiaan kita. Dan jika kita ingin mensyukuri karena telah diciptakan sebagai manusia, maka kita harus merawat kemanusiaan," tegas Gus Mus.
Pengajian bertema Kekunoan Meets Pemuda Kekinian dipandu oleh jurnalis sekaligus budayawan kenamaan Semarang, Prie GS. (Muhammad Khozin/Kendi Setiawan)