Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf (Gus ipul) meminta Ustadz Yahya Waloni menyampaikan permintaan maaf ke KH Ma'ruf Amin karena telah menghina secara personal.
Gus Ipul sangat menyayangkan ceramah Ustadz Yahya Waloni yang menyerang Rais Aam Nahdlatul Ulama KH Ma'ruf Amin dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).Â
Dalam video yang viral di media sosial itu sang ustaz menyebutkan Kiai Ma'ruf sudah uzur dan tak lama lagi akan mati. Selain itu ia juga mempelesetkan nama TGB dengan 'Tuan Guru Bajingan'.Â
Pidato Ustadz Yahya berdurasi sekitar 10 menit dan diposting dalam akun youtube bernama 'Cahaya Tauhid'. Bahkan secara langsung Ustadz Yahya meminta direkam pernyataannya tersebut. Video yang diposting sejak 11 September 2018 itu tampak Yahya tengah berceramah di depan mimbar.
"Mencermati video Yahya Waloni, Saya jadi miris. Seorang ustadz bicaranya tidak terkontrol bahkan mengeluarkan kata-kata yang sungguh tidak mendidik," ujar Gus Ipul saat sambutan dalam pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Selasa (18/9). Â
Dikatakan, semua tahu Kiai Ma'ruf adalah orang baik dan jelas keturunannya. Sedangkan Ustaz Yahya, kita belum menemukan kejelasan silsilah ilmunya. Â
Pria dengan ciri khas berkaca mata dan berkumis ini menambahkan, sebaiknya tokoh agama mendidik umat dengan baik. Jangan hanya karena beda pilihan politik merusak keharmonisan saudara se bangsa dan se tanah air.
"Kemarin kita sudah berhasil melewati Pilkada serentak dengan lancar. Seharusnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) nanti juga aman. Karena saya melihat saat ini sudah mulai panas, ditambah lagi pernyataan elit politik yang terkesan ngawur. Nambah panas suasana, tokoh umat itu harus bisa jaga sikap," ujar Gus Ipul.
Selain itu, Gus Ipul juga menyarankan Banser untuk menemui Ustadz Abdus Somad (UAS). Hal ini guna menetralisir kabar yang menyudutkan Banser di media sosial dengan dugaan persekusi. "Ada baiknya Banser temui UAS, biar kabar yang beredar tidak simpang siur," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)